Part 9 : He's Annoying

4.4K 262 4
                                    

"Gosh!" Justin menutup telinganya. "Pelankan suaramu!"

"Mengapa kau mem-post video itu?!" Pekikku.

"Memangnya kenapa?"

"Justin! kau tega sekali, itu sangat memalukan!" Aku memukul-mukul lengannya.

"Ouch! Stop, Vanilla."

"Ah aku malas denganmu." Aku menyilangkan kedua tanganku didepan dada.

"Jangan seperti itu."

"Masa bodoh." Aku menatap keluar jendela. Dia tidak berkata apa-apa lagi. Ah masa bodoh! Kami sampai di studio. Aku membuka pintu dan berjalan cepat meninggakan Justin. "Vanilla!" Teriaknya, tetapi aku tetap berjalan. Banyak wartawan memotretku dan memanggil-manggil namaku. Orang-orang juga ada yang memotret atau mem-videokan ini. aku terus berjalan masuk ke dalam studio. Didalam ada scooter dan orang lainnya yang tidak kukenal.

"Hi Vanilla." Sapa Scooter.

"Hi Scooter." Aku duduk di sofa panjang berwarna hijau. Aku membuka Instagram kembali di iPhone ku. Justin mem-post photo. Setengah wajahnya dan aku menyender pada kursi, menyilangkan tanganku didepan dada dan wajahku menghadap jendela. Dengan caption 'she's mad at me :(' astaga Justin benar-benar menjengkelkan. Justin datang dan menghampiriku.

"Why you-" mata Justin melebar dan menutup mulutnya menahan tawa saat melihatku. Apa yang lucu?

"What?"

"ThisTeriakku" Justin menunjuk leherku dan dadaku, dia melepas tawanya. Aku memegang leher dan dadaku. Ada apa? Ah ada cermin. Aku berjalan kearah cermin. Astaga, hickey!

"Justin!" Teriakku. Pantas saja bodyguard Justin tadi melihatku seperti itu.

"Sorry, but I have to work now." Dia menghampiri Scooter dan entah apa yang mereka bicarakan. Oh God, he's annoying as fuck!

***

Setelah Justin selesai rekaman, dia menghampiriku lagi. Aku sudah marah dengannya. Argh!

"Hey, please don't hate me." Ujarnya. Aku menoleh kearahnya dan memeberinya tatapan -fuck you!-

"Talk to my ass!"

"Oh come on! Aku akan melakukan apapun."

"Really?"

"Yeah"

"Okay, hapus video dan photonya."

"Percuma, para beliebers atau fans mu sudah me-repost photo dan video itu."

"Argh! Yasudah, aku ingin ice cream Vanilla."

"Okay, tetapi kita kerumah ibuku dahulu."

"Okay." Aku berdiri.

"Sebelum keluar, pakai jaketku untuk menutupi hickey." Dia melepas jaketnya dan memakaikannya padaku. Aku mengangkat kerahnya agar menutupi leherku. Justin menggandeng tanganku dan kami berjalan keluar. Scooter juga bersamaku dan Justin. Diluar masih banyak wartawan dan orang-orang. Aku, Justin dan scooter masuk kedalam mobil Justin, tetapi scooter duduk disamping pengemudi. Aku menutup mulutku dengan telapak tanganku saat menguap.

"Tired?"

"No, but I'm sleepy." Justin mengambil bantal kecil dari belakang dan menaruhnya di atas pahanya.

"Letakkan kepalamu disini dan tidur." Aku meletakkan kepalaku diatas bantal. Tangan Justin mengusap rambutku, lalu aku memejamkan mataku dan tertidur.

***

"Hey, wake up." Aku membuka mataku. Aku bangun dan Justin tersenyum padaku. "Kita sudah sampai."

"Hey Justin, aku harus membeli sesuatu untuk Yael. Aku meminjam mobil dan supirmu sebentar ya." Ujar Scooter.

Does He Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang