Hi! Part 15 updated! Btw gue pengen kasih castingnya yang di cerita ini, cuma gue gak ngerti gimana, ada yang tau caranya gimana? Nah yang jadi Vanilla itu Sarah Hyland yaaa. Okay back to story, keep comment and Vote, don't be a silent reader please, thank you!
~~~
Jantungku terasa seperti berhenti berdetak ketika mendengar semua yang diceritakan Brad. Dia mencintaiku? Vanilla jatuh cinta padaku? Oh tidak. Apakah dia selama ini menangis karena aku? Apa yang dipikirkannya? Apa yang harus kulakukan?
"Justin, bagaimana perasaanmu terhadapnya?
"A-aku tidak tahu"
"Apa maksudmu?"
"Aku bingung dengan perasaanku sendiri, Brad. Aku tidak tahu apa yang kurasakan, tetapi ini berbeda"
"Keheningan menerpa kami berdua. Aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaanku kepada Vanilla. Ini... Aneh
"Kau mau menolongku?" Tanya Brad. Aku mengerutkan kening, menolongnya?
"Menolong apa?"
Brad menutup matanya dan menghembuskan napas perlahan, seperti terasa sulit untuk mengatakan apa yang ia ingin katakan
"Cintailah dia"
"Apa--"
"Dengan sungguhan"
"Brad, aku--"
"Aku mencintainya, Justin"
Dang! Brad mencintai Van? Entah kenapa aku ingin marah.
"K-kalau begitu kenapa kau menyuruhku untuk mencintainya?"
"Aku tidak bisa"
"Kenapa tidak bisa? Tentu saja kau bisa! Kau baru saja mengatakan bahwa kau mencintainya 8 detik yang lalu. Kalau kau mencintainya, cintailah dia, jangan menyuruhku, itu sama saja kau menyakiti Vanilla. Karena aku saja belum tahu bagaimana perasaanku. Jika dari awal kau mengajakku bicara untuk ini, bilang saja langsung padanya. I'm done" aku berdiri dari kasur Brad dan berjalan kepintu. Kenapa aku marah? Aku sendiri tidak tahu.
"Aku kanker" aku mendengar Brad bicara sangat pelan tapi masih bisa aku dengar saat aku baru saja mau membuka pintu. Aku langsung berbalik kepadanya.
"A-apa?"
"Aku terkena penyakit kanker! Itu sebabnya aku tidak bisa mencintainya!"
"Kau pasti bercanda, kan?" Aku tidak percaya apa yang dia katakan barusan. Apa dia serius?
Brad membuka laci meja yang berada disamping kasur dan mengeluarkan secarik kertas lalu memberikannya kepadaku. Sebuah kalimat berhasil membuat mataku terbelalak.
'Positive leukimia'
Aku melihat Brad menangis di kedua telapak tangannya yang menutupi mukanya. Aku duduk diampingnya lagi, merasa bersalah dengan kemarahanku tadi. No, not again. I don't want him like Avalanna, I don't want anybody like Avalanna, because I really hate the feeling when they're leaving.
"I-I'm sorry"
"Don't be"
"D-did Vanilla know about t-this?"
"Of course not, just her mom and dad know about this. But I told them to keep it secret from Vanilla. You too, don't tell her about this. She already broken, I won't let her broken into pieces again"
Aku tidak tahu harus bilang apa lagi. Ini sangat mengerutkan. Aku baru saja mengenalnya kurang dari setengah jam yang lalu tetapi aku sudah mendapatkan berita seperti ini. Aku harus apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Does He Love Me?
FanfictionJustin tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk meng-kontrol emosinya. Dia melampiaskan emosinya dengan mencium gadis yang sebelumnya nerdy tampak memukau saat prom night. Vanilla dan Justin menjalin hubungan palsu untuk mempertahankan reputasi J...