P.S : Play song Or Nah by The Weeknd.
****
Malam ini adalah malam acara AMA. Aku dan Justin harus disana sore ini. Justin memberikan dress sepaha dan ini sedikit menonjolkan lekukan tubuhku. Lalu handbag dan high heels berwarna hitam. Aku sebelumnya menolak, tetapi dia memaksa. Aku tidak mau dia mengeluarkan uangnya untukku, aku tidak mau dianggap orang-orang sebagai gold digger. Oh dan aku kemarin pergi ke Victoria's Secret untuk membeli lingerie berwarna hitam dengan renda-renda dipinggirannya, stocking hitam berenda dibatasnya, dan high heels hitam. Ini tidak pernah kulakukan sebelumnya, tetapi aku mau melakukan ini.
Aku memakai dress yang diberikan Justin, lalu memakai make up, kupastikan make up ku tidak terlalu berlebihan. Rambutku kubiarkan jatuh bergelombang di dadaku dan punggungku. Aku memakai high heels, dan mengambil handbag. Aku bercermin kembali lalu keluar kamar. Berjalan kebawah dan melihat Justin dengan baju berwarna merah bergambar bungan entah apa, jeans yang selalu dia kenakan rendah, dan sepatu putih. Dia sangat tampan seperti biasanya. Mata hazelnya bertemu denganku, dan menjelajahiku dengan matanya dari atas sampai bawah.
"Wow, you look..." Dia menggantungkan kalimatnya.
"Can we go now?" Aku menunduk, malu dengan cara menatapnya seperti itu. Mama dan papa muncul, mereka juga melihatku seperti itu.
"Oh my god, aku harus memfoto kalian!" Mama mengeluarkan ponselnya. "Ayo kalian berdekatanlah" aku memutar mataku dan Justin berjalan kearahku. Melingkarkan tangannya dipinggangku dan tanganku dipundaknya. "Big smile now" aku dan Justin tersenyum kearah kamera dan mama mengambil photo kami.
"Mama"
"Oh okay, okay, have fun you two!"
Aku dan Justin memasuki mobilnya. aku mengapa Bentley, Bentley mengapa balik lalu mengendarai mobil ketempat tujuan.
Okay, tadi malam aku sudah menpelajari apa yang harus kulakukan nanti. Yang aku harapkan adalah semoga dia menyukai apa yang aku lakukan nanti, karena jika tidak, itu akan menjadi hal yang paling memalukan dalam hidupku. Oh, aku sedikit gugup untuk ke AMA, karena ini acara besar. Ini pertama kalinya untukku dan aku takut membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi karena aku, aku takut akan mempermalukan Justin. Aku merasakan tangan Justin meremas tanganku dan mengusapnya. Aku menatapnya. Aku tidak akan pernah lelah untuk menatap matanya sepanjang hari.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Tidak ada"
Dia menghembuskan napas "kau tidak perlu khawatir, AMA akan menjadi menyenangkan" Justin menebak pikiranku. Dia tersenyum, menampilkan lesung pipi kecil di pipi kanannya. Aku menyentuh lesung pipinya dengan jari tekunjukku.
"It's cute" aku ikut tersenyum
"Yeah?"
"Mhm... And I like this smile" telunjukku menelusuri bibirnya "this perfect nose" ke hidungya "and this beautiful eyes" sampai ke mata. Aku menatap matanya cukup lama, sampai dia menciumku. Ciumannya berbeda kali ini. Aku tidak tahu. Dia melepas ciumannya dan tersenyum. Oh aku teringat Bentley. Oh poor Bentley, sorry. Aku tertawa.
"What's funny?" Tanya Justin. aku melirik ke Bentley untuk jawaban. Justin ikut melirik ke Bentley yang sedang fokus menyetir. Aku yakin dia berusaha mengabaikan kami. Justin ikut tertawa. "Aku rasa perform lagu Sorry-ku malam ini di dedikasikan untuknya" kami tertawa lepas.
"Ssshhhh" oh my god, kasihan Bentley. Aku menahan tawa.
Bentley berhenti didepan red carpet ketika kami sampai. Paparazzi berkerumun dipinggir batas red carpet. Oh my... Jantungku berdebar, menelan ludah saja susah. Justin meremas tanganku sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Does He Love Me?
FanfictionJustin tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk meng-kontrol emosinya. Dia melampiaskan emosinya dengan mencium gadis yang sebelumnya nerdy tampak memukau saat prom night. Vanilla dan Justin menjalin hubungan palsu untuk mempertahankan reputasi J...