Part 24 : Go Get Your Girl

2.9K 202 4
                                    

Aku membaca ulang suratnya. Pasti ada petunjuk. Pasti. Aku terus membaca suratnya berulang kali dan berpikir keras.

'just give her to me and you better be back to your ex'

Better be back to your ex. Ex. Selena! Pasti dia juga berurusan dengan hal penculikkan Vanilla.

Aku mengeluarkan ponselku dan mendial nomor Selena. Aku menunggu jawabannya. Angkat selena, angkat! Damnit. Hanya terhubung ke pesan suara.

"Listen to me, bitch. Don't you ever hurt Vanilla or I'll hurt you. I swear to god if you lay a finger on her, I'll kill you, I don't care if you're a female or male. Just don't ever hurt my girl!"

Aku tidak perduli dia wanita atau pria. Aku tidak ingin Vanilla disakiti. Beberapa saat kemudian, ponselku bergetar. Pesan masuk.

From : Selena

Oww, I'm scared. Please help me! Lol.

8:12 AM

Aku menahan amarahku. Okay, aku harus mencari cara. But how? Keberadaannya saja aku tidak tahu. Wait, jika Selena dan Khalil menculik Vanilla, berarti Vanilla bersama mereka. Aku bisa melacaknya lewat nomor telephonenya. Oh damn, nomor Khalil sudah kuhapus karena dia sudah berani menyentuh Vanilla malam itu, oh wait, Selena! Scooter tahu bagaimana melacak. Aku mendial nomor Scooter. Deringan kedua Scooter mengangkat panggilanku.

"What's up?" Terdengar suara seraknya. Kurasa dia baru bangun tidur.

"Scooter, sorry for waking you up. But I need your help, this is really really really really reaaaally important. Where are you?"

"I'm at home"

"I'll be there" aku memutuskan sambungan telephone. Menggendong Zoe ke dalam mobilku dan menjalankan mobilku ke rumah Scooter.

****

"Bagaimana?" Tanyaku kesekian kalinya. For fuck's sake, setengah jam sudah lewat. Waktu ku tidak banyak lagi.

"Sebentar" ujar seorang pria dengan pandangannya tetap di layar datar komputernya, mengawasi hal-hal yang aku tidak tahu sama sekali dengan hal seperti ini. Scooter seperti yang kubilang baru bangun tidur, dengan pajamas nya dan anaknya yang berada di gendongannya. Aku juga menitipkan Zoe pada Yael, dan Yael menaruhnya di belakang rumah.

"Aku tidak memiliki banyak waktu, kumohon cepatlah!" Aku memohon. Scooter juga sudah aku ceritakan dari awal. Awal pagiku tadi sampai sekarang. Dan Scooter juga terkejut, karena Selena berani sekali sampai menculik Vanilla.

"Aku menemukannya." Ujar pria itu. Aku langsung berjalan kearahnya dan menatap layar komputer. Ada gambar seperti maps, I don't know. Dan ada seperti tanda panah menunjuk ke suatu tempat.

"Apakah tanda panah itu menujukkan keberadaannya?" Tanyaku. Pria itu mengangguk. Dia mengeluarkan kertas dan pulpen, lalu mencatat alamat keberadaan Selena yang tertunjuk di maps itu. Lalu dia memberikan kertas itu kepadaku.

"Go get your girl." Ujarnya.

"Thanks man" aku menepuk pundaknya lalu ke Scooter.

"Kau duluan, aku akan menyusulmu sebentar lagi, aku akan menyiapkan polisi." Ujar Scooter dan aku mengangguk.

Aku berjalan kemobilku dan masuk ke mobilku. Aku mengetikkan alamatnya di GPS. 216 Burningham.

Let's find this bitch.

****

Vanilla Vanderhill's POV

Aku membuka mataku. Aku berada disebuah ruangan yang tidak begitu gelap karena ada cahaya yang masuk dari jendela. Aku ingin bangun, tetapi aku tertahan oleh tanganku yang terikat dibelakang bangku. Aku ingin berteriak, tetapi hanya teriak tertahan karena mulutku terbungkam lakban. What the hell!

Does He Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang