Mencari cara

175 25 3
                                    

Keesokan paginya, mereka berkumpul di meja makan.

"Hoamm..."
"Kenapa Ne? Kayaknya ngantuk banget?" Tanya Ollie
"Iya, lihat tuh mata dan rambut kamu, kayak mahasiswa pas skripsian" Ujar Iofi yang perhatiannya tertuju pada kantung mata Reine yang agak hitam dan rambutnya yang agak berantakan.

"Aku gak tidur semalaman"
"Loh kenapa?" Tanya Iofi
"Aku gak bisa tidur karena terus memikirkan cara untuk mengembalikan semua sihir ku! Masa sihir yang susah payah aku pelajari selama bertahun-tahun hilang begitu saja hanya karena berpindah dimensi?!" Ujarnya sambil memberantaki rambutnya sendiri.

"Tenanglah Rei, kita akan mencoba mencari caranya bersama-sama" Kata Moona sambil memberikan Reine pil yang entah dari mana asalnya.

"Apa ini?"
"Pil agar energi mu pulih, energi mu pasti terkuras banyak karena semalaman tak tidur"
"Senpai dapet darimana ini?"
"Udah minum aja, aku juga biasa minum ini kalau habis begadang"
"Ohh, terimakasih senpai" Reine langsung meminum pil itu, lalu mereka sarapan bersama.

Setelah sarapan, Reine memutuskan untuk pergi ke halaman dorm dan menikmati angin pagi yang sejuk sambil terus berpikir.

"Hmm... Materi sihir, ruang dan waktu.... Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun ya?" Batinnya

Lalu Reine melihat ke atas langit, matahari tidak menyilaukan matanya karena tertutup awan.
"Aku harus berusaha... Aku adalah satu-satunya harapan untuk menyelamatkan Risu-senpai dan Anya.."

Lama-kelamaan, awan itu bergerak dan akhirnya sinar matahari menyilaukan mata Reine.
"Aduh!"

Tiba-tiba Reine teringat apa yang gurunya pernah jelaskan.

"Aura sihir berbeda-beda di setiap dimensi, jadi jika kalian berpindah dimensi kalian bisa kehilangan seluruh kemampuan sihir kalian. Tapi ada cara agar kalian masih bisa menggunakan seluruh kemampuan sihir kalian meskipun sudah berpindah dimensi, kemanapun itu. Yaitu-"

"Reine!" Moona tiba-tiba datang dan menepuk pundak Reine. Reine sontak terkejut dan langsung berbalik

"Huaa!!"
"Ngapain?"
"Ah Moona-senpai! Aku lagi mengingat pelajaran yang disampaikan di akademi! Jadi lupa lagi deh.."
"E-eh.. Maaf"

"Aku ingat.."
"Ingat?" Heran Moona
"Aku ingat kalau aura sihir di setiap dimensi itu berbeda, jadi aku tidak bisa menggunakan sihir ku di dimensi lain. Tapi ada cara untuk mengembalikan seluruh kemampuan sihir agar bisa digunakan di dimensi manapun, sayangnya aku lupa caranya.."

"Hmm..." Moona pun ikut berpikir. Meskipun ia dulunya hanyalah manusia biasa yang tidak tau apa-apa mengenai sihir, ia baru tau apa itu sihir setelah tubuhnya ditempati oleh Hoshinova. Ia hanya ingin berusaha untuk membantu.

Lalu Iofi dan Ollie datang tak lama kemudian.
"Hei, lagi ngapain?" Panggil Iofi

Moona dan Reine pun berbalik.
"Lagi mikir lah, ngapain lagi?!" Jawab Reine dan Moona bersamaan

"Buset dah kompak gitu" Kata Ollie

"Tapi aku heran, kenapa Risu harus membawa Anya dan kenapa Anya menuruti perintah Risu??" Heran Iofi.

"Sebenarnya aku tidak heran sih, bisa dibilang itu adalah sebuah hal yang wajar" Kata Reine
"Wajar? Apanya yang wajar?" Heran Ollie

"Mengenai penyihir yang ada didalam tubuhnya dan juga ucapan Anya tentang aura sihir Risu yang terasa familiar baginya. Mungkin mereka memang ada hubungan dekat.. Bukan Risu dengan Anya, melainkan penyihir yang bersembunyi didalam tubuh Risu dengan Anya"

"Jadi memang ada penyihir didalam tubuhnya?" Tanya Iofi
"Benar, tapi Risu-senpai tidak mengetahui keberadaan penyihir itu karena penyihir itu sebenarnya sudah tewas dan menjadikan tubuh Risu-senpai sebagai tempat menyembunyikan jiwanya"
"Apa hal seperti itu mungkin?" Tanya Moona

Our Story - HololiveID Fanfiction [w/illust]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang