Satu kata, merubah segalanya

168 16 2
                                    

Reine melesat dan langsung menyambar Iofi dan membawanya ke langit. Sesampainya di langit, Iofi dilempar lalu Reine menyerangnya secara membabi buta.

Setelah puas, Reine menendang perut Iofi sampai ia mengeluarkan darah dari mulutnya. Iofi pun melesat ke bawah dengan cepat dan menghantam tanah sampai retak.

Iofi pun kesulitan untuk berdiri, Unknown juga sudah kembali kedalam tubuhnya.

"Astaga brutal.." Gumam Ollie.

Nampak Reine dengan mata merah yang kini nampak menyala dengan latar belakang awan mendung.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengannya?!" Batin Ollie

Diam-diam, Hoshinova yang tadi menghilang untuk mengambil kapak miliknya yang tergeletak di tanah mengendap hendak menebas Ollie.

Namun Ollie menyadari itu, ia pun menahan tebasan kapak Hoshinova dengan pedangnya.

"Wahh.. Insting yang bagus, mayat!"
"Apa kau bilang?!" Ollie sontak kesal karena Hoshinova menyebutnya sebagai mayat.

Reine yang menatap mereka di atas langit langsung melesat ke atas langit. Setelah sudah sangat tinggi, ia melesat dengan cepat bagaikan meteor merah dan siap menghantam mereka.

Menyadari meteor merah itu, Ollie yang masih menahan serangan Hoshinova langsung melompat lalu segera menjauh. Reine pun menghantam Hoshinova sampai menimbulkan ledakan.

Begitu asap ledakan menghilang, Reine dan Hoshinova kembali berduel.

Selagi ada kesempatan, Ollie mendekati Iofi untuk membantunya bangun.

"Iofi-senpai!"
"Ollie.. Aduh!"

Iofi pun sudah berdiri dengan di rangkul Ollie.
"Aduh! Itu sangat menyakitkan.."
"Sekarang bagaimana? Kita tidak bisa membiarkan mereka bertarung begitu saja kan?"
"Iya.. Untuk itu aku takkan menyerah!"

Tentakel hitam kembali muncul dan Iofi sudah dapat berdiri dengan tegak, ia pun mengeluarkan tombaknya dan siap bertarung.

"Ayo kita hentikan mereka, Ollie!"
"Iya! Path of Sincerity!" Cahaya merah mulai menyelimuti pedang hitam Ollie.

Mereka berdua pun maju untuk memisahkan sekaligus menenangkan Reine dan Hoshinova.

***

Di alam bawah sadarnya, Ayunda berjalan di dimensi putih yang kosong. Ia mencoba mencari jalan keluar dari sana agar bisa bangun.

"Apa-apaan ini?! Kenapa tidak ada pintu keluar disini?"

Ayunda terus berjalan tanpa arah. Anehnya, ia tidak menemukan keberadaan Risu.

"Ini aneh... Dimana tupai itu? Seharusnya dia ada disini karena ini adalah tubuhnya... Kalau dipikir-pikir, kenapa aku masih memiliki telinga dan ekor tupai ini? Apa karena jiwa ku masih terikat di tubuhnya?"

Ayunda terus berjalan, ia juga terus bertanya-tanya kenapa dimensi putih ini tidak ada ujungnya.

"Grrr..."

Ayunda mendengar suara menggeram, dengan reflek ia langsung berbalik dan menembakkan sihir ke siluet monster yang ada dibelakangnya.

Ayunda melihat sekilas siluet itu, siluet monster berwujud singa besar dan memiliki tanduk besar di atas kepalanya. Siluet itu langsung menghilang begitu sihirnya melewatinya.

"A-apa itu.. Tidak mungkin kan?" Ayunda pun mulai berwaspada, sosok itu bisa muncul kapan saja.

Lalu ia mendengar suara langkah kaki, ia pun langsung menoleh kebelakang dan menodong tongkatnya.

Our Story - HololiveID Fanfiction [w/illust]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang