"E-eh... Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"Karena aura sihir mu itu... Cukup familiar bagiku"Semua sontak terkejut dengan ucapan Anya, terutama Risu.
Tiba-tiba Risu mendapatkan penglihatan.
Penglihatan itu menunjukan seorang penyihir dan siluet gadis dengan rambut bergelombang yang panjang dan lebat, terdapat banyak mayat dan kobaran api yang besar dibelakang mereka. Mata Risu langsung melebar dan tubuhnya gemetar, sontak yang lainnya terkejut karena Risu yang tiba-tiba seperti itu.
"Ris? Kamu kenapa Ris?!" Tanya Iofi panik. Namun Risu tak menjawab karena ia sedang melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh yang lainnya.
Sementara Risu melihat sosok penyihir itu menodongnya dengan tongkat sihir. Penyihir itu juga mengucapkan sesuatu, namun tidak terlalu jelas.
"Aku ak--... Mngar--curkan... Ruh Magi--frtst.... La--msi.. tuk membki-...nya!!"
Lalu sosok penyihir itu menembak Risu dengan sihirnya. Risu sontak syok dan akhirnya jatuh pingsan.
"Ehh? Malah pingsan dia"
"Duhh, kenapa tiba-tiba jadi gini sih?!" Ujar MoonaLalu Moona menggendong Risu ke kamar Risu. Semuanya mengikuti karena khawatir dengan Risu.
"Anya, apa maksudnya dengan aura sihir yang terasa familiar? Apa kau punya hubungan yang dekat dengan Risu?" Tanya Iofi
"Aura sihirnya hampir sama.. Tidak, tapi benar-benar sama dengan penciptaku""Penciptamu?"
"Iya, aku diciptakan oleh seorang penyihir. Namun penyihir itu tewas terbakar bersama rumah pohonnya. Tapi tidak sampai habis, api yang membakar rumah pohon padam karena hujan. Aku satu-satunya benda yang tersisa di rumah pohonnya. Setiap hari, pasti akan ada orang datang untuk mengambil ku dan menggunakan kesaktian ku untuk keinginannya sendiri. Oleh sebab itu, membunuh orang-orang serakah adalah makananku sehari-hari" Jelas Anya"Begitu ya.."
"Hmm... Risu bilang kalau dia berasal dari dunia lain dan nyasar kesini. Saat disini, dia dirawat oleh seseorang yang jelas seorang manusia... Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu" Ujar Moona"Apa dia tidak memberitahu darimana dia berasal?" Tanya Reine
"Tidak, kenapa memangnya?" Ujar Moona bertanya balik
"Tidak apa-apa, aku hanya bertanya"***
Api menyelimuti sebuah pohon besar. Ternyata, pohon besar itu adalah tempat bernaung seseorang. Didalam rumah pohon tersebut, Risu kecil terjebak.
"Risu!!" Panggil seorang wanita
Risu yang saat itu sedang menangis pun menoleh kebelakang.
"A... Ayunda!" Risu segera menghampiri wanita bernama Ayunda itu. Ia juga langsung memeluknya dengan erat
"Ayunda... K-kenapa ini??" Tanyanya sambil menangis
"Tidak, tidak ada apa-apa.. Kita akan baik-baik saja" Ayunda berusaha menenangkan Risu dan mengelus kepalanya.Ayunda tiba-tiba melepaskan Risu dari pelukannya, membuat Risu terkejut.
"Eh?"
"Risu... Aku benci melakukan hal ini kepada tupai yang aku sayangi tapi... Maafkan aku ya, aku terpaksa"
"Eh? Apa maksud Ayunda?"Ayunda memberikan tongkat sihirnya kepada Risu. Ia juga memegang kedua bahu Risu.
"Risu, kau akan menjalani kehidupan di dimensi lain. Aku akan menghilangkan ingatanmu soal tempat ini dan juga aku, aku ingin kau menjaga dirimu baik-baik di dimensi sana karena aku tidak bisa mengawasi mu dan menjagamu sepenuhnya"
Ayunda pun mendorong Risu ke sebuah portal yang ada di lantai yang Ayunda buat selagi ia bicara. Risu hanya diam karena terkejut bukan main, sebelum akhirnya ia melihat Ayunda tersenyum dengan air mata berlinang dan ia pun tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story - HololiveID Fanfiction [w/illust]
Hayran KurguSeorang detektif ditugaskan untuk meneliti sebuah artefak kuno yang ada didalam sebuah gua yang tak jauh dari sebuah kota. Terungkap bahwa 3 orang ditakdirkan untuk mencegah monster dengan julukan 'The Darkness' menghancurkan dunia bersama dengan ba...