Datangnya sang harapan

213 23 2
                                    

"Dan begitulah, dia jadi seperti itu hanya karena kesalahan satu manusia" Ujar Moona mengakhiri ceritanya

"Ohh... Darimana kau tahu cerita ini?" Tanya Risu
"Aku mencari diberbagai sumber seperti buku sejarah dan yang paling terpercaya adalah dia sendiri, alias dia pernah menceritakan kejadian itu kepadaku"

"Kita harus mencari cara untuk menghentikannya! Aku tidak mau melihat Hoshinova membunuh seseorang lagi!" Kata Moona memohon kepada kedua temannya.

"Tapi Hoshinova adalah dewi bulan yang sangat kuat. Kita berdua tidak mungkin bisa mengalahkannya" Ujar Iofi

"Tapi tidak ada salahnya mencoba kan? Aku tidak mungkin bisa mengalahkannya karena aku ini hanya manusia biasa. Jadi tolong kalian berdua, kalahkan dia didalam mimpi saja sudah cukup!"
"Didalam mimpi?" Heran Risu

"Dia bilang di mimpiku kalau dia tidak akan membunuh lagi jika kalah, jadi tolonglah! Kalian satu-satunya harapan!" Moona memohon kepada kedua temannya sampai menangis dan berlutut di hadapan mereka.

Iofi dan Risu terdiam, mereka tak sekuat Hoshinova. Bahkan Hoshinova bisa saja menghabisi mereka hanya dalam sekali serang.

"Aku ingin membantu, tapi kekuatanku tidak begitu besar Moon. Senjata ku juga tertinggal di planet asal ku dan aku tidak bisa kembali untuk mengambilnya" Ujar Iofi sambil mengelus kepala Moona

"Aku memang memiliki tongkat sihir, tapi itu pasti tidak cukup"
"Tapi mungkin... Kita bisa kalau kita berusaha!"

Lalu terdengar suara ketukan pintu dan sontak membuat mereka terkejut.
"Eh? Siapa?" Iofi pun pergi untuk membuka pintu.

"Siapa?... Eh?!" Iofi terkejut saat melihat wanita dengan rambut panjang berwarna magenta(?), memiliki tanduk tajam, 2 halo bintang berwarna putih dan hitam di atas kepalanya, sepasang sayap yang terbuat dari kristal berwarna putih disebelah kiri dan hitam disebelah kanan dan juga mata yang berbeda warna.

"Can i come in?" Tanya wanita itu dengan senyum yang ramah
"Heh?! But... Who are you?"

Lalu Risu dan Moona yang masih berusaha berhenti menangis datang menghampiri Iofi.
"Siapa?" Tanya Risu
"Tidak tahu, dia juga berbicara dengan bahasa Inggris"

"I'll introduce myself if you let me in" Ujar wanita itu. Merekapun membiarkannya masuk.

"Namaku IRyS, seorang nephilim dengan julukan Hope. Aku da-"
"Tunggu! Kau adalah nephilim?!" Seru Risu yang terkejut begitu mengetahui kalau wanita bernama IRyS itu adalah seorang nephilim

"Kenapa Ris? Memangnya nephilim itu apa?" Heran Iofi
"Nephilim itu setengah malaikat dan setengah iblis, kita beruntung bisa melihatnya karena ia jarang sekali muncul dihadapan makhluk hidup manapun"

"Benar sekali! Aku datang kesini untuk membantu masalah kalian"
"Eh? Membantu masalah kami?" Heran Iofi
"Ya, aku mendengar ada seseorang yang berharap tadi" Ucap IRyS sambil menatap Moona

"Jadi... Kau tahu masalah kami dan bisa menyelesaikannya?" Tanya Moona
"Tentu saja!"

Moona kembali menangis lalu langsung berlutut didepan IRyS.
"Aku benar-benar berterimakasih!"

IRyS cukup terkejut dengan tindakan Moona, ia pun tersenyum dan mengelus kepala Moona.

***

Moona dan Risu sedang berada di kamar masing-masing, sementara IRyS hanya duduk di ruang tamu. Iofi yang saat itu sedang di dapur kemudian datang sambil membawa teh hangat untuk IRyS.

"Ini, minumlah"
"Hm? Untuk apa ini?"
"Sudah, minumlah"

IRyS terdiam sambil menatap segelas teh hangat itu lalu tertawa kecil.
"Hah? Apa yang lucu??"
"Tidak, terimakasih teh nya" IRyS pun meminum sedikit teh tersebut

Our Story - HololiveID Fanfiction [w/illust]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang