part 11

258 188 40
                                        

Happy Reading

.
.
.

Felly pun telah sampai rumah nya, ia berjalan masuk ke dalam kamar yang selama ini ia tempati setelah kedatangan dua peliharaan Gautama.

Ia harus merelakan kamar pribadinya diambil oleh seorang Alea.

"Bangun, sialan!" bentak Felly menggoyangkan tubuh Alea.

"Lo apa-apaan sih?!" tanya Alea yang kesal karena Felly mengganggu tidurnya.

"Ngapain lo tidur di kamar gue? Siapa yang ngijinin lo masuk ke sini?" bentak Felly, mata gadis itu menatap tajam mata saudari tirinya itu.

Lalu Alea berdiri dan merotasikan bola matanya, ia sekilas mengedarkan pandangannya ke tiap sudut ruangan itu sebelum akhirnya kembali menatap Felly.

"Kamar ini sekarang bukan cuma punya lo doang, tapi punya gue juga."

Felly menendang nakas yang berada di sebelahnya. "Lo keluar dari kamar gue sekarang!" perintahnya ia kemudian berjalan ke arah pintu kamar lalu membukanya.

Rahang gadis itu mengeras melihat semua barangnya tersisihkan dan diambil alih oleh semua barang Alea, dengan segera ia mengambil barang-barang yang berada di kamarnya Felly, lalu melemparnya ke lantai.

"Gila yah! Nggak sampai 1 hari gue nggak ada di rumah, tapi barang-barang lo udah gantiin semua barang-barang gue di kamar ini."

Alea menatap tak percaya ke arah Felly yang membuang barang-barangnya seperti membuang sampah.

Alea mendorong bahu Felly dengan keras. "Lo gila! Ini barang-barang gue!"

"Papa udah ngasih kamar ini buat gue! Kalau lo nggak percaya lo bisa tanya langsung ke papa," lanjut gadis itu.

Felly menunduk, menatap pundaknya yang baru saja didorong Alea.

"Papa? Hh."

Ekspresi wajah gadis itu berubah menjadi datar, ia berjalan ke arah meja belajar lalu mengambil gelas yang berisi air di meja belajarnya.

"Mau nyokap gue kasih atau nggak, kamar ini tetap milik gue! Sendiri!" Dengan gerakan cepat Felly menyiramkan air itu ke barang-barang milik Alea yang tergeletak di lantai.

"AAA- BARANG GUEEEE!" teriak Alea saat barang-barang miliknya basah terkena air yang di siramkan oleh Felly.

"LO BENER-BENER GAK WARAS YAH?!" Teriakan Alea membuat Sky, Mona, dan Arkhatama datang bersamaan ke dalam kamar Felly.

"Apa-apaan ini?" tanya Gautama saat masuk ke dalam ruangan melihat barang milik Alea semua basah.

Felly membalikkan badannya dan berhadapan langsung dengan Gautama. Bukannya menjawab, Felly malah balik bertanya ke mamanya itu.

"Kenapa papa mindahin dia ke kamar Felly?" tanya gadis itu.

"Bukannya dia juga udah punya kamar sendiri di rumah ini? Kenapa dia harus sekamar sama Felly?" lanjutnya tak terima.

Alea memasang raut sedih di wajahnya, gadis itu segera memeluk lengan Gautama yang berdiri di sebelah Adhisty.

"Mah, Pah, kamar tamu itu kecil Alea nggak suka di sana, Alea lebih suka di sini," ucap gadis itu manja dan langsung mendapat tatapan jijik dari Felly.

Gautama yang bersedekap dada terlihat menghela napas panjang "Felly," panggil Gautama

"Kamu sebagai kaka harusnya bisa berbagi kamar dengan adik kamu. Kaliankan juga sama-sama perempuan, harusnya kalian itu bisa akur." ucapan Gautama yang seharusnya menjadi penengah bagi keduanya malah membuat emosi Felly semakin naik hingga ke ubun-ubun.

SEMESTAKU YANG HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang