part 12

263 186 48
                                    

Happy Reading
.
.
.
.


"Hari ini kalian ulangan harian" ujar wanita paruh baya yang tengah berdiri didepan para murid kelas IPS1, Semua murid-murid dikelas IPS1 ketika mendengar ucapan guru berdecak sebal.

"Ko dadakan sih bu" protes Kaivan, salah satu murid di kelas.

"Iya bu, ko dadakan sih," sahut Areksa

Bu Melinda mengeleng-gelengkan kepala heran akan perilaku kedua muridnya itu. "Kan waktu minggu kemarin ibu dah kasih tau kalian, jadi ini ga dadakan, lagian kemarin, kalian juga sudah belajar jadi pastinya belum lupa" Jawab Bu Melinda

Kaivan menggaruk tengkulnya yang tak gatal. "Yaa tapi saya kemarin ga belajar bu" lirihnya yang mendapatkan sorakan dari teman sekelasnya.

"Hilih itu mah emang lo nya aja yang pemalas!" sahut Vanya dengan memberikan tatapan sinis.

"Sudah-sudah. Sekarang kalian siapkan kertas folio dan simpan semua buku yang ada diatas meja, sisakan pena, penggaris dan kertas saja. Ibu akan mendiktekan soalnya. Hanya satu soal aja ko" Bu Melinda mulai membuka buku cetak yang disampulnya terdapat tulisan besar 'MATEMATIKA'.

"Cuma satu tapi jawabannya selembar bu. Belum lagi bikin tabel yang anaknya ada banyak banget," cetus Varen.

"Ya Allah Varen kamu ini protes mulu. Sudah cepat siapkan alat tulis kalian," perintah wanita yang berdiri di hadapan murid-muridnya.

Para murid langsung mengikuti instruksi yang diminta Bu Melinda. Mereka menulis dengan hikmat dan hening ketika Bu Melinda mulai mendiktekan. Ternyata Bu Melinda mendiktekan dua soal.

"Loh ko ada dua sih bu? Tadi katanya satu" protes Areksa.

"Kamu protes lagi, akan saya tambahkan lagi soalnya." ucap Bu Melinda yang membuat Areksa lansung terdiam.

Lebih memilih mengabaikan ucapan teman-temannya, Felly dengan segera mengerjakan soal. Gadis itu mulai membuat tabel-tabel panjang dan mengisinya dengan angka-angka yang disebutkan Bu Melinda tadi.

Dua puluh menit berlalu, semua soal sudah Felly masukkan kedalam tabel, begitu pula dengan teman-temannya yang lain. Tinggal menghitungnya saja, semoga saja balance.

Felly berdecak sebal ketika kertas jawabannya tak sengaja tercoret. "Lun, gue pinjem tip-ex dong," Felly mengulurkan tangan kebangku sampingnya, pandangannya masih terpaku pada kertas jawabannya.

"Nih fell" sodor Aluna kepada tangan gadis itu, ia mulai mengerjakan lagi tugasnya, Sepuluh menit kemudian seluruh murid sudah mengumpulkan jawabannya.

"Baik kalian boleh istirahat. Tapi nanti saat bel pulang kalian jangan buru-buru pergi ya. Ibu akan membagikan hasil ulangan kalian, sekarang ibu akan mengoreksinya." Kata Bu Melinda, wanita paruh baya itu sudah bersiap-siap meninggalkan kelas.

"Baik bu," setelahnya Bu Melinda keluar untuk kembali keruang guru dan diikuti murid-murid lain, mereka melangkahkan kaki menuju kantin.

"Fell ayo ke kantin" ajak Aluna yang sudah berdiri bersama Lavanya di hadapan Felly.

"Duluan aja deh nanggung nih lagi baca novel" jawab Felly menolaknya.

"Yaudaa, mau nitip ga?" tawar Lavanya kepada Felly.

"Nggak ah" jawab Felly.

"Yauda gue sama Vanya kekantin dulu ya"  ucap Aluna.

"Iyaa" balas Felly, kedua temennya itu pun pergi ke kantin untuk membeli makanan, sedangakan Felly lebih memilih untuk melanjutkan membaca bukun novelnya iti, Namun tiba-tiba sebuah botol minum menghalangi pandangannya.

SEMESTAKU YANG HILANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang