9. Perhatian

66 8 0
                                    

Pagi hari yang cerah, matahari menyinari sudut jendela kamar Hee-na.

Mengetahui sudah saatnya untuk bangun, Hee-na beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Selesai mandi, ia langsung menuruni tangga menuju dapur untuk sarapan.

Dimeja makan ia sudah disambut oleh ayah dan ibunya yang tengah menunggunya datang.

"Pagi anak cantik.." Ucap sang ayah memuji putrinya

"Bisa aja papa, aku kan emang cantik! Bagaikan bidadari yang jatuh dari langit" Jawab Hee-na sambil tersenyum bahagia dan mengibaskan rambutnya

"Mulai..." Ucap sang ibu yang melihat tingkah anaknya mulai ga bener

"Salah papa muji kamu!" Kata si ayah

"Lah, kenapa? Aku kan emang cantik! Iya kan??" Balas Ketus Hee-na

"Hah...udah ayo makan!" Sambung ibunya sambil menghela nafas

Hee-na pun duduk dimeja makan dan memakan makanan yang sudah disediakan oleh ibunya.

Setelah selesai makan ia berangkat ke sekolah. Untungnya hari ini cuacanya sangat cerah tidak seperti kemarin.

Saat Hee-na baru berjalan beberapa menit, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Dengan cepat Hee-na langsung berlari kembali kerumahnya.

Ayah dan ibunya yang melihat Hee-na kembali lagi kerumah pun bingung.

"Loh? Kenapa balik lagi??" Tanya sang ibu

"Ada yang ketinggalan kah?" Tanya sang ayah

"Itu ada barang ketinggalan!" Jawab Hee-na kemudian berlari terburu-buru menaiki tangga dan menuju kamarnya.

Sampainya didalam kamar, Hee-na langsung mencari barang tersebut.

"Nah ini dia, untung ketemu!" Ucap Hee-na sambil memegang sebuah jaket

Yapp, itu adalah jaket Jang-won yang dipinjamkan kemarin.

Hee-na menuruni tangga rumahnya untuk kembali menuju sekolah.

"Itu Jaket siapa nak?" Tanya ayahnya

"Ohh, ini jaket temen aku" jawab Hee-na

"Kok bisa dikamu??" Tanya ibunya

"Kemarin kan hujan, jadi aku dipinjemin"

"Baik ya temen kamu" Ucap ayahnya

Hee-na hanya menjawab dengan senyuman, kemudian ia berangkat kesekolah.

Sesampainya disekolah Hee-na langsung masuk kedalam kelas sembari menggenggam jaket tersebut.

Dari tadi Hee-na tak memasukkan jaketnya kedalam tas karena tas nya sudah tak muat lagi untuk memasukkan jaket, jadi dia memilih untuk menggenggamnya.

"Gak lu pake jaketnya?" Tanya Won-hae yang melihat Hee-na hanya memegang jaket tersebut

"Ohh, ini kan tadi gak hujan" Jawab Hee-na beralasan

"Kan panas"

"Ya gapapa, kan matahari pagi sehat tau!"

Won-hae hanya membalas dengan tatapan aneh.

"Btw Eun-ji sama Yeon-he kemana?" Tanya Hee-na yang tak melihat Eun-ji dan Won-hae sedari tadi

"Ohh itu mereka lagi dipanggil keruang guru sama pak Cenzo" Jawab Won-hae dengan wajah datarnya

"Loh, kenapa bisa dipanggil?"

"Gatau juga"

*Beberapa menit kemudian

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang