2. Musuh

155 12 0
                                    

Saat memasuki kelas untuk pelajaran selanjutnya, mereka berempat langsung menjadi sumber perhatian oleh semua murid yang ada dikelas itu.

Mereka berempat pun bingung mengapa mereka diliatin oleh semua murid sekelasnya. Karena makin bingung mereka pun bertanya

"Kenapa ya??" Tanya Hee-na

"Iya nih aneh banget ngapa pada ngeliatin??" Sambung Won-hae

"Ohh gapapa kok." Jawab salah satu murid

"Lagian aneh banget tiba-tiba ngeliatin!" Ucap Hee-na

"Sstt... Udah yok kita balik duduk aja!" Balas Eun-ji

"Iya udah daripada takutnya malah ribut." Sambung Yeon-he

Mereka pun duduk ditempatnya masing-masing tanpa mempedulikan murid lain yang dari tadi tetap memperhatikan mereka secara diam-diam.

Kelas mereka tak kunjung memulai pelajaran karena gurunya belum juga datang.

Karena guru belum masuk kelas jadi masih banyak murid yang mengobrol. Kemudian Hee-na seperti mendengar suara dari bangku sebelahnya.

Hee-na pun seperti mendengar teman bangku sebelahnya yang bernama Dira, sedang membicarakan dia dan Eun-ji.

Murid itu mengobrol dengan temannya dengan suara yang agak pelan.

"Gw kaget aja kok bisa ya si Eun-ji ngegas sama PARK JANG-WON cuma gara-gara ditolak kenalan!" Ucap Dira dengan suara yang agak pelan.

"Iya ya, mana si Hee-na berani banget nampar si Jang-won!" Sambung murid lain.

"Padahal si Park Jang-won itu ganteng, bisa-bisanya dia nampar Jang-won dengan tangan kotornya itu!" Cibir Dira yang masih terus membicarakan Hee-na.

Karena Hee-na sudah muak mendengarnya, Hee-na pun sangat marah.

BRAK!

Suara Hee-na yang memukul mejanya dan langsung berdiri kearah murid bangku sebelahnya.

"MAKSUD LO APA HAH!? EMANG KALO DIA GANTENG KENAPA? GAK BOLEH GITU GUA KESEL SAMA DIA? GAK BOLEH GUA MARAH SAMA DIA!? GAK BOLEH GUA NAMPAR DIA PAKE TANGAN GUE YANG LU BILANG KOTOR INI!" Teriak Hee-na pecah emosinya membludak.

"Kok lu ngamuk! Kan gw cuma ngomongin pendapat gue!" Balas murid itu yang bernama Dira

"Tau lu! Ya kalo Lo udah berani berurusan sama Park Jang-won ya berarti Lo juga harus berani berurusan sama kita semua!!" Ucap Murid lain pada Hee-na

"YA URUSANNYA SAMA LU APA KALO GW NAMPAR DIA!? BUKAN BERARTI KARENA GANTENG SEMUA ORANG HARUS BAIK-BAIKIN DIA, BUKAN BERARTI ORANG HARUS HORMAT SAMA DIA! KAN ENGGAK!!" Emosi Hee-na tambah naik

"Santai dulu Hee!" Ucap Yeon-he menenangkan

"Iya Hee-na jangan langsung emosi nanti yang ada malah jadi keributan." Sambung Eun-ji

"Santai Lo bilang? Gak bisa lah dia udah mancing emosi gw duluan!!" Jawab Hee-na

"Setuju gua sama Hee-na! Orang kek gitu mana bisa didiemin, kalo didiemin yang ada malah ngelunjak!" Ucap Won-hae

"Tap-" ucapan Yeon-he terpotong karena guru tiba-tiba datang

"Heh kalian ngapain pada ngumpul disitu!?" Teriak pak Cenzo yang kaget melihat keadaan dikelas yang cukup kacau

"Pak Cenzo? Eee.... Ini pak tadi tiba-tiba Hee-na ngegebrak meja terus langsung marah-marah gajelas!" Bohong Dira.

"Heh! Maksud Lo apa ngomong kek gitu??" Balas Hee-na dengan nada marah tak terima ia disalahkan oleh Dira.

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang