Hee-na kini berlari-lari mengitari rumahnya, entah mencari apa. Ia terus memberantaki barang yang ada di kamarnya.
Mungkin Hee-na sedang mencari sesuatu?
"Mama!" Panggil Hee-na yang berlari menghampiri sang ibu.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Liat lip stick aku gak?"
"Loh, kok kamu malah nanya mama? Kan kamu yang naruh!"
"Aku lupa mah.."
"Emang kamu mau kemana sih?"
"Nemenin Jang-won, hari ini dia ada latihan basket bareng temen-temennya"
"Yaudah gausah pake lipstick"
"Gamau! Pucet nanti yang ada"
"Huh.. Emang anak cewek begini nih, Ganjen!" Ibu Hee-na kini menghela nafasnya berat.
"Mana ada ganjen! Yaudah terus gimana dong? Masa aku harus beli dulu?"
"Gausah pake gapapa sayang, kamu kan udah cantik" Puji sang ibu.
Hee-na hanya murung, bagaimana ini? Bibirnya akan terlihat pucat jika tidak menggunakan lip stick...
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu kini terdengar.
Hee-na panik, kini ia mengusak rambutnya bingung.
"Mah! Tolong bukain aja dulu ya? Hee-na mau cari lip stick lain aja"
Kini Hee-na berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia langsung membuka laci kosmetik yang ada di kamarnya itu. Terus mencari sebuah lip stick atau apapun yang bisa membuat bibirnya tidak terlihat pucat.
Beberapa menit telah berlalu, kini ibunya sudah memanggilnya karena Jang-won sudah menunggu cukup lama. Masih menjadi masalah, Hee-na belum menemukan sebuah lip stick yang kini sangat ia butuhkan.
Tiba-tiba muncul sebuah ide yang aneh. Hee-na membuka salah satu laci yang berada di kamarnya. Kemudian ia mengambil sebuah masker untuk menutupi sebagian wajahnya.
Bukan masker untuk merawat wajah, melainkan masker medis. Ia langsung memakainya, dan bergegas turun kebawah.
Jang-won dan ibu Hee-na cukup shock, karena bingung mengapa Hee-na menggunakan masker?
"Loh, kamu kenapa pake masker?" Pertanyaan Jang-won berhasil membuat Hee-na memutar otaknya. Apa yang harus dia jawab?
"Ohh..ini aku lagi flu, jadi biar kamu gak ketularan aku pake masker aja deh.." Jawabnya beralasan.
"Flu? Bukannya tad-" Ucapan ibunya terpotong karena Hee-na mengubah topik pembicaraan.
"Yaudah mah aku pergi dulu ya? Dadah!" Kini Hee-na bergegas keluar seraya menggandeng tangan Jang-won.
Kini mereka telah diperjalanan menuju sekolah. Yapp, mereka akan ke sekolah karena Jang-won latihan basketnya disana.
Setelah sampai, Jang-won langsung memarkirkan motornya di area parkiran sekolahnya. Kini sekolah sangat sepi, berhubung ini hari libur juga.
Mereka pun langsung menghampiri teman-teman Jang-won yang tengah berdiri ditengah lapangan sembari memperhatikan mereka.
"Ehh Won! Ngajak siapa tuh??" Tanya salah satu teman Jang-won yang bernama Nathan.
"Lu ngajak Hee-na ternyata?" Sambung orang yang berada dibelakang mereka, dan terduduk sembari memegang botol air. Seo-woo...
"Lo kenal sama nih cewe?" Tanya Jino, dia salah satu teman Jang-won juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND
RomansaPertemuan pertama memang menyebalkan. Pertemuan yang awalnya kupikir itu adalah penyesalan dalam hidupku. Tapi ternyata aku salah.. Aku merasa sangat beruntung, karena dengan pertemuan yang awalnya terasa menyebalkan, tapi sekarang menjadi kenangan...