23. Pengganggu

29 4 0
                                    

Hee-na menarik tangan Jang-won sampai tiba di rooftop sekolah. Ya, Hee-na harus berbicara dengan Jang-won saat ini. Cuma tidak mungkin di tempat yang ramai kan? Jadi alhasil Hee-na menarik Jang-won ke rooftop sekolah mereka yang berada di lantai 5.

Hee-na melepaskan genggaman tangannya dari lengan Jang-won. Lalu berbalik menghadap pria di hadapannya itu.

"Ngapain?" Tanya Jang-won melihat-lihat sekitar yang sepi tak ada orang kecuali mereka berdua.

"Kenapa kamu mukul dia?" Tanya Hee-na.

"Dia udah kurang ajar deket-deket kamu" Jawab Jang-won seperti tak ada dosa.

"Gak harus pake kekerasan juga kan?"

"Yaa gimana udah kebawa emosi" Balas Jang-won.

"Lain kali gausah mukul kayak gitu. Dia jadi babak belur karena ulah kamu" Ujar Hee-na

Jang-won mengerutkan alisnya. Apa-apaan ini, kenapa Hee-na seperti membela pria itu?

"Kamu bela dia?"

"Engga, cuma kamu aja yang terlalu posesif. Tadi dia cuma ngobrol doang sama aku masalah tugas kelompok pelajaran Bahasa" Jawabnya.

"Tugas kelompok? Kamu sekelas sama dia?"

"Hmm, dia murid baru di kelas aku"

"Kok bisa!?"

"Entahlah. Pokoknya jangan salah paham lagi. Aku cuma ngomongin tugas tadi"

"Terus kenapa dia pegang tangan kamu?"

"Tadi tangan aku ada luka goresan dikit. Jadi dia agak khawatir"

"Kenapa khawatir?"

"Gatau, udah gausah nanya lagi. Aku mau balik ke kelas. Jangan lupa janjinya kasih aku hadiah yaa" Cengir Hee-na.

"Iya, aku gak lupa. Aku tunggu di parkiran ya sepulang sekolah" Ucap Jang-won mengelus kepala Hee-na dengan gemas.

Hee-na pun tersenyum lalu pergi kembali ke kelasnya. Tentunya dia masih ada pelajaran lain dan kemungkinan gurunya sudah masuk jam segini.

Hee-na agak terlambat karena mengobrol dengan Jang-won tadi. Dia mengetuk pintu kelasnya.

"Permisi pak" Ucap Hee-na seraya nge-bow pada guru nya itu sebagai tanda hormat.

"Kenapa baru masuk?" Tanya pak guru itu.

"Maaf pak, tadi saya ke toilet dulu sebentar" Bohong Hee-na. Soalnya kan ga mungkin kalo dia bilang tadi dia ngobrol dulu sama pacarnya di rooftop, bisa di amuk Hee-na kalo begitu.

"Ya sudah, sana kembali ke tempat duduk mu." Perintah guru yang langsung di turuti oleh Hee-na.

Hee-na duduk di tempatnya, yang sebenarnya bersebelahan dengan tempat duduk murid baru yang tadi di pukuli oleh Jang-won.

Jung Seok-yi, murid baru yang sudah 2 kali bertemu dengan Hee-na dan Jang-won secara bersamaan. Dia juga lah orang yang sangat di benci Jang-won sekarang.

Hee-na sebenarnya tidak membenci pria itu. Awal pertemuan mereka yang di cafe itu memang membuat Hee-na kesal, karena Seok-yi saat itu sangat tidak sopan padanya.

Namun, karena Seok-yi di sekolah ini berstatus sebagai murid baru. Jadi, Hee-na merasa kasihan pada Seok-yi yang tidak mempunyai teman dan belum bisa menyesuaikan diri di lingkungan sekolah. Hee-na memaklumi hal itu, mungkin karena masih baru juga. Jadi butuh beradaptasi. Jadi, Hee-na memutuskan untuk berteman dengan Seok-yi.

Entah Hee-na yang terlalu baik atau bagaimana?

Namun, berbeda dengan Jang-won. Dia benar-benar tidak sudi interaksi secara baik-baik pada Seok-yi, bahkan untuk hanya sekedar menyapa saja dia tidak mau.

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang