Disekolah, didalam kelas 12 A. Pada pukul 8 pagi semua siswa memasuki kelas dengan terburu-buru.
Entah apa yang terjadi, dan mengapa mereka seperti dikejar waktu?
Semua murid tampak panik dan langsung mengambil buku yang ada didalam tas masing-masing murid.
Semua ikut panik kecuali Hee-na. Terlihat Hee-na sangat santai dan duduk sembari meminum kopi yang ia bawa dari rumah.
Berbeda dengannya, 3 sahabatnya yang tengah sibuk membolak balik setiap kertas yang ada disemua buku yang mereka bawa. Kok bisa Hee-na santai sekali? Disaat semua murid kelabakan mengecek bukunya satu persatu, sedangkan Hee-na membuka bukunya saja tidak.
"Hee-na!" Panggil Eun-ji
"Apaan?"
"Lo kok santai aja.."
"Ya emang kenapa?"
"Lo gatau apa yang bakal terjadi?"
"Kaga"
"Lo ngapain aja? Lo gatau kalau hari ini dan pagi ini buku kita bakal dicek sama guru?"
"Hah? Emang sekarang!?"
"Yaiyalah!"
"Mampus! Gue belum selesain semua tugas! Terus gimana dong?"
"Yaudah kok masih diem aja? Buruan selesain!"
Hee-na langsung membuka paksa tasnya, lalu mengeluarkan semua buku pelajaran dan mengecek tugas yang belum ia selesaikan.
Bagaimana tidak panik? Pasalnya, jika ada yang tidak melengkapi tugas yang diberikan oleh guru, maka ia akan dihukum dengan cara berlari mengelilingi lapangan sekolah sebanyak 10 kali tanpa henti.
Hukumannya tidak hanya itu saja, tetapi juga harus membersihkan toilet yang berada diseluruh sekolah selama 1 Minggu. Dan jangan lupakan juga, murid yang tidak melengkapi tugasnya juga harus meminta tanda tangan setiap guru. Jika ada guru yang tidak memberikannya maka, murid itu tak boleh masuk kedalam kelas sampai tanda tangan tersebut lengkap.
Kali ini apakah Hee-na akan mendapatkan hukuman tersebut?
"Wehh! Kalian udah ngerjain belum?? Kalo udah gue mau minta!!" Tanya Hee-na memanggil 3 sahabatnya
"Enak bener lu tinggal minta! Ini juga gue belum lengkap kali!" Yeon-he menjawab dengan emosi
"Kalo Lo Hae?" Tanya Hee-na pada Won-hae
"Apaan? Gaada! Gue gamau kasih tau Lo. Lagian bukan dari kemarin-marin dilengkapin! Giliran kayak gini aja baru panik lu.."
"Yaelah gue lagi butuh bantuan juga, bukannya dibantuin malah diomelin.."
"Ya lu ngotak aja, itu salah elu gamau ngerjain, ngapa minta jawabannya ke gue!?"
"Ishh, yaudah kalo Lo Ji?"
"Gue juga gamau ngasih ya! Cape cape gue ngerjain, elu tinggal minta doang enak bener lu ye!" Eun-ji menggeleng-gelengkan kepalanya
"Terus gue gimana dong?"
"Yaudah nasib lu itu mah!"
"Gue gamau dihukum!"
"Terus? Lo pikir gue peduli?"
"Bisa gila gue!"
Guru pun masuk kelas, tentu saja Hee-na yang belum melengkapi tugasnya pun panik. Ia berpikir untuk kabur dengan cara izin ketoilet, agar menghindari pemeriksaan tugas.
"Permisi pak, saya izin ketoilet ya.."
"Gak bisa! Kita akan ada pemeriksaan tugas, tahan dulu sebentar ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND
RomancePertemuan pertama memang menyebalkan. Pertemuan yang awalnya kupikir itu adalah penyesalan dalam hidupku. Tapi ternyata aku salah.. Aku merasa sangat beruntung, karena dengan pertemuan yang awalnya terasa menyebalkan, tapi sekarang menjadi kenangan...