8. Semakin dekat

89 11 0
                                        

Didalam kamar yang sunyi dan sepi, Jang-won telah tertidur pulas dengan nyenyak.

Tapi tiba-tiba..

"Huaaahh!!" Teriak Jang-won terbangun dari tidurnya

Cowok itu bermimpi aneh, entah mimpi buruk atau indah?

Ia bermimpi bahwa dia dan Hee-na berpacaran. Namun, setelah jadi pacarnya Hee-na, hidupnya menjadi melelahkan. Dia menjadi babu dadakan Hee-na yang setiap hari selalu menyuruhnya melakukan suatu hal.

Tentu saja Jang-won yang bermimpi seperti itu langsung terbangun dan kaget, tak menyangka ia akan bermimpi aneh seperti itu.

"Kok bisa sih gue mimpiin Hee-na? Ganggu tidur gue aja!! Gak dimimpi gak beneran sama aja ngeselin!!" Ucap Jang-won terheran-heran

Tapi jujur saja, dalam lubuk hati Jang-won terdalam, ia juga senang dimimpinya ia berpacaran dengan Hee-na.

Karena Jang-won memang sudah menyukai Hee-na, namun tertutup oleh gengsi yang besar.

Tak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya Hee-na sangat cantik dan menggemaskan, hanya sikapnya saja yang menyebalkan. Itu yang membuat Jang-won gengsi mengungkapkan perasaannya pada Hee-na.

Karena merasa masih ngantuk, Jang-won memutuskan untuk melanjutkan tidurnya.

-

Pagi hari sudah tiba, kali ini cuacanya tak cerah, padahal kemarin-marin sangat cerah.

"Duhh kok mendung gini ya? Kalo hujan pas gue lagi jalan gimana!?" Kata Hee-na sambil menatap langit dipagi hari yang gelap.

"Yaudah lah, kalo semisalnya hujan ditengah jalan mungkin guenya yang lagi apes.." sambung Hee-na kembali

Ia berlari untuk mempersingkat waktu perjalanan menuju sekolah. Karena Hee-na takut jika dia berjalan santai maka hujan bisa saja turun saat ia sedang berjalan, dan itu malah membuat ia bisa telat kesekolah karena harus berteduh.

Jadi, Hee-na berlari sekencang mungkin sebelum hujan turun, ia berharap hujan tak turun sekarang.

Sementara itu, Jang-won yang sedang mengendarai motornya diperjalanan menuju sekolah, ia merasa ada air yang jatuh dari atas langit.

Benar saja perkiraannya, itu adalah gerimis. Jang-won langsung mengebut diperjalanan. Dan hujan turun sangat deras secara tiba-tiba.

Jang-won yang kehujanan berusaha tetap menerobos hujan tersebut, ia tetap mengebut agar cepat sampai disekolah.

Saat sedang mengebut, sekilas ia melihat seorang perempuan sedang kehujanan, tampak seperti orang yang ia kenal sedang meneduh dibawah sebuah toko yang tutup. Itu adalah Hee-na..

Sontak Jang-won langsung berhenti mendadak menghampiri Hee-na.

"Ayo naik, biar gue anter!" Ucap Jang-won

Hee-na yang kaget dengan perkataan Jang-won pun bingung. Tumben sekali Jang-won memperhatikannya.

"Tumben?" Balas Hee-na

"Buruan ikut gak??"

"Iya iya"

"Lo bawa jaket gak?" Tanya Jang-won

"Enggak, emang kenapa?"

Jang-won yang mendengar jawaban Hee-na langsung turun dari motornya, lalu ia membuka bagasi motornya dan mengambil jaket.

"Nih" ucap Jang-won memberikan jaket tersebut pada Hee-na

"Kok dikasih ke gue?"

"Udah buruan pake aja, nanti baju Lo basah yang ada!"

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang