Jumpa lagi sama Alzeicia
Seperti biasa, jangan lupa Vote and Komen
Kalau ada typo tolong di tandai yaAlzeiron bangun dari tidurnya. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Laki-laki itu menoleh kesamping saat merasa ada tangan diatas lengannya.
Laki-laki itu sedikit terkejut saat melihat Celsia tidur dengan kondisi duduk dan berbantalan dengan lengannya sendiri. Alzerion berbalik lalu menopang kepala nya dengan tangan sendiri.
Laki-laki itu tersenyum saat melihat wajah Cantik gadis di depannya. Celsia terlihat dua kali lebih cantik saat tertidur. Alzeiron menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah gadis itu. Entah dorongan dari mana ia dengan berani mengecup dahi gadis itu.
"Kalau dia tahu gue nyium pasti dia bakal salto girang, " monolognya lalu terkekeh saat membayangkannya.
Alzeiron tak berhenti menatap Celsia dengan senyum tipis yang terukir dibibirnya. "thank you Cia, ribuan kata enggak akan bisa mengekspresikan perasaan gue saat ini. ribuan terimakasih pun kayaknya enggak cukup untuk semua yang udah lo lakuin selama ini."
"Terimakasih sudah hadir di hidup gue, gue beruntung karena lo ada disisi gue," ungkap Alzeiron dengan tulus.
Sayangnya gadis itu tak mendengar ungkapan nya. Gadia itu masih terlelap dalam tidurnya. Alzeiron puas karena bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan pada Celsia tanpa gadis itu dengar. Entahlah, perasaannya pada Celsia rumit, ia bahkan tak tahu perasaan apa ini.
"Eunggh." Celsia melengguh lalu menutup mulutnya saat menguap.
Alzeiron dengan cepat langsung duduk membuat Celsia mendongak. Gadis itu menegakkan tubuhnya lalu menatap Alzeiron yang kini tengah menatap kearah lain dengan ekspresi seperti tertangkap basah sedang melakukan kesalahan.
"Lo belum pulang? Bunda enggak marah?" tanya Alzeiron dengan gugup setelah kembali menatap Celsia.
"Aku udah minta izin semalam, dan bunda ngizinin asal aku jangan macam-macam aja," jawab Celsia.
"Deman kamu udah turun?" tanya gadis itu lalu berdiri dan menempelkan telapak tangannya pada dahi Alzeiron.
Mata nya bertemu dengan mata laki-laki itu. Sungguh jantung Alzeiron seperti tengah berdisko sekarang, ia yakin telinga nya juga memerah sekarang.
Celsia menjauhkan telapak tangannya lalu fokus menatap Alzeiron, "kamu udah enggak panas, tapi telinga kamu kok merah banget sih?"
"Ahh, it-itu karena pa-panas," jawab Alzeiron dengan gugup.
"Panas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZEICIA(ON-GOING)
Teen Fiction[ON GOING] ^_^ ^_^ ^_^ Celsia mencintai Alzeiron dengan teramat sangat. Penolakan laki-laki itu sudah menjadi makanan sehari-hari untuk nya. Akhirnya ia menawarkan kesepakatan untuk membawa laki-laki itu ke sebuah hubungan. ∆^∆ "Cintai Aku, Al! Jad...