Sorry ya aku up nya lama banget, soal nya aku sibuk sama ujian.
Bagi pembaca gelap, aku ingatin sekali lagi ya, olahraga tangan nya, jangan mager'! Usahain buat Vote!
Ayo kunjungi tiktok aku @coklat nanas aku bakal bagiin spoiler setiap bab baru di sana
∆^∆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Enggak!"
Alzeiron berteriak keras saat terjaga dari tidurnya. Keringat membasahi pelipisnya dan nafasnya putus-putus. Dia melirik sekitar, ternyata ia berada di kamarnya.
Ceklek..
Suara pintu yang terbuka membuat ia mengalihkan pandangan nya. Ia melihat Celsia dengan nampan berisi air dan makan ditangan nya.
"Al"
Celsia dengan cepat menaruh nampan di naskah lalu mendekati Alzeiron. Gadis itu dikejutkan dengan Alzeiron yang tiba-tiba memeluk pinggangnya dengan erat. Pelukannya begitu erat hingga Celsia sedikit kesusahan bernafas.
"Kamu kenapa, hmm?" tanya Celsia yang kini tengah mengelus lembut rambut Alzeiron. Persetan dengan ia yang sedikit kesusahan bernafas, moment ini tak akan terulang untuk kedua kalinya
"Wangi" gumam Alzeiron yang dapat di dengar Celsia
Pipi Celsia memanas, ia mengulum bibirnya menahan senyum, "Makan dulu yuk, aku udah masakin makanan" ujar Celsia dengan lembut
Alzeiron melepas pelukannya dengan sedikit tak rela. Celsia tersenyum lalu menepuk lembut kepala Alzeiron. "Anak baik"
Gadis itu mengambil bubur yang sudah ia siapkan tadi. Sebenarnya ia ingin memasak makan lain tapi mengingat badan Alzeiron yang hangat ia mengurungkan niat nya dan akhirnya memasak bubur. Entah berapa baskom air yang sudah ia habiskan untuk mengompres Alzeiron, dan akhirnya demam laki-laki itu sedikit turun.
Padahal semula laki-laki itu sehat walafiat namun setelah Celsia menunjukkan jepitan merah padanya, reaksinya seperti orang ketakutan. Mungkin efek ini juga yang membuat suhu badannya naik.
"Suapi," titah Alzeiron.
Celsia dengan senang hati langsung menyodorkan sesendok bubur kedepan mulut Alzeiron dan langsung dimakan dengan tenang. Dia terus saja menyuapi Alzeiron sampai tak terasa suapan terakhir sudah masuk kedalam mulut laki-laki itu. Gadis itu menaruh mangkuk diatas nampan lalu memberikan segelas air kepada Alzeiron. Setalah laki-laki itu menghabiskan air nya, Celsia kembali menaruh gelas yang kosong itu keatas nampan.
Gadis itu menatap Alzeiron dengan tatapan lembut. Raut wajah Alzeiron masih datar namun lebih lembut daripada biasanya.
"Tadi kamu kenapa?" Celsia bertanya dengan sedikit ragu pasalnya ia takut menyinggung sesuatu yang mungkin tak ingin Alzeiron bahas.