02

411 9 0
                                    

Jumpa lagi sama Alzeicia
Jangan lupa vote and komen


"Hallo guys, ketemu lagi dengan Celsia Arnay," teriak Celsia setelah menendang pintu kelas dengan bruntal membuat semua penghuni yang berada di dalam kelas itu hampir terkena serangan jantung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo guys, ketemu lagi dengan Celsia Arnay," teriak Celsia setelah menendang pintu kelas dengan bruntal membuat semua penghuni yang berada di dalam kelas itu hampir terkena serangan jantung.

"Lo kalau masuk bisa enggak sih ngasih salam, itu pintu kalau copot kita enggak punya duit buat bayar!" teriak ketua kelas yang bernama Bara membuat Celsia tersenyum tak enak.

"Maap, udah biasa loh Bar, jadi enggak bisa di ubah lagi." Selalu saja ini alasan yang diberikan Celsia.

"Basi tau enggak! Besok kalau lo masih nendang pintu gue laporin lo sama kepsek," ancam Bara. Jadi ketua kelas itu melelahkan, apalagi kalau anggota nya macam Celsia, sakit kepala sampek mutar-mutar.

"Adyuhh takyuttt" Celsia tersenyum lebar melihat wajah Bara yang sudah memerah menahan emosi. Gadis itu langsung saja berlari ketempat duduknya.

Celsia Arnay, salah satu penghuni 11 MIPA 4. Kebiasaan nya yang suka menendang pintu terkadang membuat Bara sebagai pemimpin kelas naik darah. Perempuan ini dikenal karena sikap nya yang sedikit nakal. Kadang ia membolos, di hukum di lapangan karena enggak buat PR, disuruh keluar kelas karena enggak bisa menjawab dan banyak lain nya.

Padahal tubuhnya mungil, keliatan kayak perempuan anggun padahal mah luarnya doang begitu.

"Lo kebiasaan jir. Itu pintu udah pernah copot gara-gara lo tendang. Bisa-bisa lo masuk bk lagi gara-gara masalah pintu," oceh Azara teman sebangku Celsia. Terhitung sepertinya sudah tiga pintu yang rusak akibat Celsia.

"Ya ampun Aza, kan gue udah bilang itu kebiasaan, jadi enggak bisa diubah!" tekan Celsia membuat Azara menggelengkan kepalanya heran.

Azara lyun, salah satu temen Celsia yang paling kalem. Orang nya lemah lembut dan pintar. Kalau kata orang, Azaara yang paling benar diantara teman Celsia yang lain.

"Woi!"

Pintu kembali ditendang bersama dengan teriakan Neva yang terdengar. Bara memijat pelipisnya. Rasanya emosi nya akan meledak. "Neva! BISA ENGGAK KALAU MASUK ENGGAK USAH NENDANG PINTU!" teriak Bara penuh emosi.

"Lo sama Celsi selalu aja bikin gue sakit kepala! Bisa enggak sih masuk kelas itu kasih salam? Kalau enggak ngasih salam minimal buka pintu pelan-pelan. Gue capek harus berurusan sama pak Saipul gara-gara lo berdua ngerusak pintu." keluar sudah semua keluh kesah bara. Selama ini menjadi ketua kelas MIPA 4 begitu menyiksanya.

Yang paling menyiksanya adalah perkara pintu. Hampir setiap bulan ia harus bolak balik mengahadap pak Saipul yang jabatannya pengurus benda milik sekolah.

"Aduh ketu santai. Teriak pagi-pagi enggak baik buat kesehatan loh," ujar Neva dengan santai.

"Kalau lo sama Celsia enggak nendang pintu, gue juga enggak bakal teriak dan marah-marah!"

ALZEICIA(ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang