ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKTUH.
BAGAIMANA KABAR KALIAN? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA.
HAPPY READING 📚.
SALAM SAYANG DARI AKU💙.***
Sekitar satu pekan berlalu sejak kedatangan mereka di pantai, sejak hari itu Azila belajar untuk bisa membiaskan diri menjadi seorang istri dari Faizal Anugrah. Setelah mempertimbangkan banyak hal, akhirnya Azila memutuskan untuk belajar menerima, jika sekarang Faizal adalah suaminya, orang yang harus Dia patuhi dan hormati seperti Dia mematuhi dan menghormati Bunda. Mungkin seperti itu yang Azila dapat dari ceramah ustadz-ustadz di youtube ataupun media sosial lainnya.
Sebelum mengambil keputusan besar ini, Azila memohon satu hal, Dia sudah sejauh ini percaya kepada Faizal, Azila tidak ingin nantinya Dia dikecewakan oleh pria tersebut, Dia benar-benar berharap, Faizal bisa menjaga kepercayaannya.
Lalu untuk Roni? Azila sudah tidak pernah lagi mendengar kabar pemuda itu, Dia juga sudah mulai melupakan hubungan yang sempat terjalin diantara mereka dan menganggapnya selesai, meski itu hanya dari pihaknya, tidak dengan Roni, yang pasti Roni akan menentangnya.
Azila ingin memulai dengan baik kali ini. Karena Azila yakin, Faizal bisa dipercaya, sebesar itu kepercayaan Azila kepada Faizal, jika nanti kemungkinan terburuknya adalah kekecewaan, maka itu adalah akhir dari hubungan mereka. Karena Azila hanya akan menerima satu kesempatan, baginya kesempatan kedua itu tidak ada.
Hari ini, Azila berada di rumah Zahrah dan Arkan, Azila menuruti ucapan Faizal untuk belajar menerima, jika sekarang Zahrah dan Arkan adalah orangtuanya. Terhitung sudah dua hari mereka di rumah tersebut. Faizal pagi-pagi buta sudah berangkat ke pesantren, katanya ada pertemuan penting yang sangat mendadak.
"Sayang, kamu mau ikut ummi ke butik?" tanya Zahrah, wanita itu terlihat tidak pernah melunturkan senyumnya sejak kedatangan putri dan menantunya.
Setelah beberapa hari Azila berada di rumah tersebut, Dia mengetahui dua fakta tentang orangtuanya. Pertama, ternyata Zahrah memiliki butik yang baru sekitar lima tahun belakangan ini Dia bangun. Ke dua, Arkan dan Zahrah memiliki brand fashion busana syar'i yang mereka bangun bersama-sama, brand yang sekarang namanya sudah cukup besar dan dikenal dikalangan para remaja, tentunya semua itu tidak instan, mereka membangun brand tersebut sekitat 22 tahun yang lalu.
"Boleh emangnya, umm?"
"Boleh dong sayang, atau kamu mau bekerja di sana? Kamu bisa menangani bagian keuangan," ucap Zahrah, Azila terdiam memikirkan, apakah sebaiknya Dia bekerja dibutik milik Zahrah saja?
"Nanti coba aku diskusiin sama Faizal deh."
Zahrah mengangguk, di dalam hati wanita itu mengucapkan banyak terima kasih dan rasa syukur kepada Allah karena memudahkan Faizal untuk mengubah Azila sedikit demi sedikit. Jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Yaudah, kamu siap-siap. Jam delapan kita berangkat," ucap Zahrah sambil berdiri, mereka memang baru saja selesai sarapan, hanya berdua, karena Arkan juga ada pekerjaan mendadak, dan Zahrah tidak dapat ikut karena terlanjur ada janji di butik.
"Nggak usah sayang, biar bi Marni yang beresin," ucap Zahrah saat melihat Azila yang akan membereskan sisa makannya. Azila hanya mengangguk patuh, masih belum terbiasa dengan suasana di rumah orangtuanya. Bahkan ketika di sini Azila tidak diperbolehkan memegang alat masak oleh Zahrah.
Azila memasuki kamar yang belakangan ini Dia gunakan dengan Faizal, berjalan ke arah lemari untuk memilih baju yang cocok Dia gunakan, lumayan banyak pilihannya, tapi entah siapa pemiliknya karena terlihat sudah pernah digunakan beberapa kali, anehnya ukuran baju-baju tersebut sangat pas di badan Azila.
![](https://img.wattpad.com/cover/350330910-288-k37646.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Persimpangan Jalan (END)
Fiksi Umum⚠️JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ *** Kira-kira bagaimana perasaan kalian, ketika ada beberapa orang yang tidak kalian kenali mengaku menjadi keluarga, bahkan salah satunya mengaku menjadi calon suami, bagaimana? Mungkin yang kalian rasakan ad...