56. Surat merah maple

833 113 71
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Lan Qiren menyesali keputusannya mengikuti taruhan konyol dengan gadis itu.
Lihatlah gadis itu berlari dan terlihat berulang kali melompat juga jangan lupakan tawa bahagianya yang seakan mengejek dirinya.

Dahulu semasa belajar di Gusu,wei wuxian berulang kali mendapat hukuman menyalin peraturan sekte dan secara tidak langsung ia menghafalkan 2500 peraturan tersebut. Dan sebenarnya Huaxian memiliki ingatan fotografis seperti ayahnya Hua cheng. Ia dapat mengingat banyak hal hanya dengan sekali lihat layaknya sebuah foto.

Mungkin sekarang Tetua Lan qiren juga menyesal telah meminta gadis itu untuk mengikuti kelasnya.
Sebab tidak hanya sekali itu saja Huaxian membuat kekacauan, bahkan di setiap kelas Lan qiren Hua Xian sering kali berbuat jahil.
Hingga membuat Lan qiren frustasi .

Gadis ini merupakan contoh kegagalannya yang kedua sebagai Shifu setelah Wei wuxian.
Tidak hanya senyuman mereka, bahkan tingkat kenakalannya juga sama.
Apakah mereka terbuat dari cetakan yang sama, batin Lan qiren merana.

Di bawah pohon tempat biasanya meminum teh terlihat Zewujun dan Lan qiren terlibat diskusi serius.
Sesekali mereka mengawasi murid murid junior berlatih pedang.

"Ada apa paman? ".
" Paman terlihat berulang kali mendesah".
"Apakah ada sesuatu yang mengganggu paman? ".

" Huan"

"Iya paman"

"Menurutmu apakah Gadis itu jelmaan pemuda iblis Wei Wuxian ? "

Zewujun melebarkan sedikit matanya terkejut,
Kenapa pamannya menanyakan hal ini".

"Tentu bukan paman, ada apa? "

Lan qiren menghembuskan nafasnya yang berat.
"Mereka berdua sangat mirip"

"Mereka jelas berbeda, Dia seorang gadis , juga asal usulnya jelas.
"Lagipula jika tuan muda Wei mendapatkan kesempatan reinkarnasi mungkin seharusnya sekarang ia masih balita".
Zewujun terlihat menahan tawanya.

" Apa yang kamu tertawakan! ".

" Maaf paman,
"Huan hanya mendengar apa yang terjadi baru baru ini",
" Jiwa muda adik Hua memang sangat energik".
"Paman, harap bersabar dan memakluminya".

"Mungkin karena terbiasa dimanja oleh kedua orang tuanya yang seorang raja."
"Kupikir setelah memasuki kelas dia akan mengikuti tata krama dan peraturan sekte kita".
"Tapi nyatanya justru kita yang mengikuti arusnya, hah sungguh konyol".
Lan qiren yang semakin frustasi.

"Huan dimana adikmu? "

"Menjawab paman "
"Wangji sedang menemani adik Hua sarapan, setelah selesai dia akan menyusul kemari! ".

Terlihat Pamannya kembali mendesah.
" Paman, silahkan diminum teh nya".

"Apakah kamu tahu berapa usianya? ".

after deathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang