⁰³🍁

332 28 0
                                    

Ready to Story by WíshLee;
.
.
.
.
.
Di sebuah rumah sederhana namun baginya sangat nyaman untuk melepaskan rasa penatnya.

Lee Chen melepaskan alas kaki nya setia membalut kakinya itu. Memasuki ruang sederhana itu . Menghampiri sosok cantik yang sangat ia cintai selama 17 tahun itu.

" mama..." ia menghampiri mamanya yang sedang memasak untuk mereka berdua. Memeluk dengan rasa rindu selama 5 bulan ini.

" Chenle kamu sudah pulang nak." ia memberhentikan memotong sayuran itu langsung membalikkan badannya untuk memeluk anaknya itu dengan rasa rindu yang sangat berat.

Hidup berdua tanpa sesosok ayah membuat Lee Chen ah bukan Lee Chenle menjadi terbiasa akan itu.

Memeluk seakan tidak ada yang merebut dari nya. Ibunya hanya lah seorang pelayan kerajaan ia akan bekerja saat siang hari saja dan pulang saat malam tiba selama bertahun tahun ia hanya mengabdi kepada kerajaan munguhwa menjadi pelayan di bagian dapur.

Ia juga tidak pernah bertemu dengan raja dan permaisuri nya, mustahil untuk nya karena ia hanya seorang pelayan rendah dan tidak mungkin sang raja dan permaisuri mau menginjak kakinya ke ruangan dapur istana.

" Chenle rindu masakan mama ." Chenle melepaskan pelukannya meskipun tidak rela.

Mama mengusap wajah anaknya dengan lembut." sekarang Chenle bersih badan setelah itu kita makan bersama ok." Chenle hanya mengangguk kepada nya menuruti perkataan Mama sebelum sendok pengaduk sayuran mamanya mengenai kepalanya.

Hujan deras mengguyur rumah sederhana itu , makanan yang tersaji menemani rintikan hujan yang turun.

Keheningan menyelimuti makan malam nya, tidak ada ucapan dari mereka berdua meskipun ada rasa rindu yang ingin di bagikan, kehilangan sosok seorang yang sangat berharga untuk mereka berdua. Di sepuluh tahun silam.

" mah..." ucap sang anak .

" NE.. ada apa sayang." sang mana melepaskan sumpit itu dan mendengarkan ucapan anaknya.

" mah papa akan kembali dengan selamat kan ." ucap nya dengan nada rendah seakan ingin mencurahkan rasa rindu.

Lee Haechan mama Chenle itu tersenyum menyemangati anaknya seraya memberikan pengertian yang cukup untuk menenangkan anaknya. " kamu tahu sayang papa mu adalah seorang yang sangat menepati janji nya, papa mu pasti pulang dengan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya dan satu lagi jangan pernah mendengarkan apa kata orang karena percaya pada mulut seseorang sangat menyakitkan daripada kenyataan dari ucapan seorang itu sendiri."

Chenle menganggu kan kepalanya hal yang paling ia sukai dari mamanya adalah seorang yang bijaksana dalam ucapan nya dan tidak ingin ada rasa benci terhadap siapapun meskipun orang itu menyakiti nya.

Meskipun dendamnya ia pendam dalam dirinya sendiri, suatu saat tiba dendam itu akan muncul dan memberikan keadilan yang nyata cukup diam nikmati saat ini itulah yang Haechan berikan saat ini.

**

225 halaman dalam buku itu mempelajari dan menyerap setiap kata yang tertulis membuat siapa pun akan mengeluh dalam bacaannya bagaimana tidak ujian fisik pun tidak mampu membawa mereka kepada kesuksesan harus ada jiwa kepintaran dalam ilmu otak.

Hampir semua orang mengeluhkan akan itu namun beberapa dari nya mampu menyerap akan setiap bait bait tulisan itu. Termasuk pemuda ini.

Lee Chen pemuda itu memikat kan pandangan kepada setiap bait yang ia baca cukup tenang dan teliti semua orang sangat heran kepada anak itu , ia adalah anak yang paling muda di antara mereka namun ia ada anak yang paling pintar di antara bahkan ada juga yang membandingkan deng putra mahkota.

Karena baginya Lee Chen juga cocok menjadi seorang raja kelak namun satu lagi yang menjadi fakta Lee Chen hanya seorang anak pelayan tanpa seorang ayah yang mendampingi mereka berdua , hingga gunjingan selalu menerapkan mereka .

Lee Chen menghadapkan gunjingan yang sangat pedas didengar seorang anak pelacur itulah yang selalu ia dengan. Marah akan itu semua selalu ingin ia luap kan namun mamanya selalu melarang , mamanya selalu berucap dengan kata kata penenang " jangan pernah menyerap kata kata seseorang karena ucapan seorang akan membunuhmu, bungkam lah mereka dengan prestasi yang kamu miliki. Jangan harapkan gunjingan seseorang menjadi kan dirimu pembunuhan." Lee Chen memejamkan mata menyerap semua kata kata Mama nya agar hidup nya lebih tenang lagi di masa pelatihan keberlanjutan ini.

**

Seorang pria tua namun ia masih dikatakan sangat tampan itu memandangi langit di ujung Barat itu hampa dan sunyi hanya burung dan hewan kecil menghiasi langit senja itu.

Tubuh nya yang kotor dan keringat yang membasahi tubuh tidak membuat nya menyerah akan itu.

17 th ia harus berada di tempat ini untuk melakukan penghapusan dosa yang ia buat selama 17 th silam , meninggalkan jati diri nya dan orang terkasihnya. Menyumpahi serapah untuk meminta maaf kepada orang terkasihnya yang telah ia tinggal selama ini.

To be continued........

DARK INSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang