⁰⁶🍁

273 28 1
                                    

Ready....!!
.
.
.
.

Disini lah seorang prajurit baru dan seorang pangeran kerajaan berada . Lee Chen dengan tatapan benci karena satu hal pada seorang di hadapannya dan pangeran dengan senyuman yang ia berikan.

Suara pedang mengalun di telinga mereka berdua cukup berdua tanpa ada yang menjaga karena sang pangeran hanya ingin berlatih berdua dengan Lee Chen saja.

Tidak ada obrolan yang mereka lakukan hanya suara pedang tanpa henti yang terdengar.

Satu jam berlalu luka pun sudah menghiasi dari salah satu pihak, lebih tepatnya sang pangeran sedang kan Lee Chen tidak ada luka yang tergores.

Pangeran tumbang itu yang menggambar mereka berdua dengan pangeran yang terjatuh ke tanah dan Lee Chen yang menghadang pedang panjang itu kearah wajah sangat pangeran. Menandakan kemenangan terhadap Lee Chen.

" cih dasar lemah." ucap Lee Chen pada sangat pangeran yang baru saja berdiri dari terjatuh nya.

Bukan nya meras terhina pangeran lebih memilih tersenyum dan menanggapi dengan santai. " ah ternyata kau sama saja hebatnya deng paman hyunjin tapi kau lebih manis daripada wajah paman hyunjin yang jelek itu."

Lee Chen tidak menanggapi ucapan pangeran ia lebih memilih meninggalkan pangeran.

" ya kenapa kau meninggalkan ku Lee Chen na." pangeran menghampiri Lee Chen yang duduk tenang dan tidak lupa dengan minum yang ia genggam.

" yah itu minum ku sialan." bilang saja jika ya ia tidak memiliki sopan santun namun jika itu sudah menyangkut sang pangeran, ia tidak akan ada memiliki sopan santun salah kan saja pada sangat pangeran yang selalu menganggu nya.

" ah.. ternyata minum satu tempat dengan mu lebih baik."

" cih menyebalkan."

Hembusan angin menemani mereka berdua lelah yang merasakan adalah hal biasa saat sudah melakukan latihan bahkan luka kecil dan besar pun hingga di tubuh mereka.

" apa terasa sakit." Lee Chen memenggang luka pada lengan sangat pangeran ia tahu itu ulang dia saat latihan tadi.

" Sitt.. aak."

" ah maaf pasti sakit, tunggu sebentar biar aku obati." ia mengeluarkan tas obat yang selalu ia bawa itu semua adalah pemberian dari mamanya sewaktu ia terluka bisa mengobati untuk pertolongan pertama.

Dengan telaten Lee Chen mengoleskan obat obatan pada tubuh pangeran yang terluka tidak lupa dengan ringisan rasa sakit nya.

" huff ..dah selesai." Lee Chen meletakkan obat itu ke tasnya semula.

Semua luka yang berada di badan pangeran ia obati.

" Lee Chen kau tak kan ku biarkan kau merubah pangeran dari ku." ucapan seorang itu yang melihat kemesraan sang pangeran dan Lee Chen.

***

Lima bulan terlewatkan Lee Chen dan pangeran begitu dekat tanpa ada rasa canggung dan permusuhan mereka melupakan hal itu semua dengan kedekatan yang mereka jalin meskipun perbedaan status di antara mereka.

Tidak ada yang mengira jika mereka hanya seorang murid dan guru saja namun kenyataannya mereka lebih dekat dari itu semua.

" besok adalah hari ujian ku bertarung dengan kerajaan lain jika aku menang kamu harus memberikan ku hadiah." Jisung mengeratkan tangan nya pada Lee Chen.

" baiklah jika kamu kalah aku tidak ingin bertemu dengan mu bagaimana."

" tidak bisa begitu dong."

" cih dasar anak kecil , hanya bisa cemberut jika tidak di turuti. Baiklah aku akan memberikan mu hadiah jika kamu bisa mengalahkan mereka."

" satu ciuman untuk hari ini."

" Tidak mau."

" Aku tidak akan melepaskan mu."

Mereka menghabiskan malam dengan bercanda gurau hingga tidak sadar jika seseorang memandang dengan benci .

" apa yang harus ku lakukan agar mereka terpisah , aku harus menemui ayah." Ia pergi dari situ.

" ayah ,aku ingin minta bantuan kepada ayah."

" ada sesuatu yang kamu inginkan putri ku."

" ayah harus membantu ku menyikirkan Lee Chen dari pangeran jisung."

Ayahnya tertawa melihat kesedihan anaknya itu baiklah semua keinginan anaknya adalah sesuatu yang harus ia lakukan, ia adalah perdana menteri kerajaan mudah untuk menyikirkan tikus kecil

" Baiklah sayang mudah bagi ayah menyikirkan nya, namun ini sedikit sulit kita harus minta bantuan kepada peramal Kang."

Malam yang sunyi perdana Kim dan putri nya Kim yiren masuki sebuah rumah sederhana di pinggir pedesaan ah sedikit jauh dari permukiman. Mereka berdua memasuki rumah itu dengan tekadnya.

" Perdana Kim apa gerangan tuan datang kemari." peramal kang menyambut dengan ketenagaan di dalam dirinya seperti telah mengerti maksud mereka datang.

" peramal kang mungkin sudah tau maksud dari kami."

" menyikirkan pemuda manis itu "

" Lee Chen nama nya, aku ingin ia lenyap dari muka bumi ini."

Peramal kang membawa sebuah boneka yang terdapat beberapa helaian rambut membacakan beberapa mantra kedalam boneka itu untuk menyalurkan energi jahat kedalam nya.

Beberapa saat itu Matra yang ia baca menolak akan semua ucapan nya.

" Sett... Sialan."

" ada apa peramal kang."

Peramal kang menoleh kepada perdana Kim dan anaknya." anak itu memiliki energi yang kuat ,dia di lindungi dewa langit dan sangat sulit untuk menyikirkan nya." Ucap peramal kang.

" apa yang harus kami lakukan peramal kang." Gelisah Kim yiren.

" bulan purnama merah, semua segel Hitam terlepas dari kurungan nya, kalian berdua dapat menyikirkan jika bulan purnama merah tiba "

" tapi bulan purnama merah hanya terjadi 17 th sekali peramal kang."

" dua bulan lagi purnama merah akan tiba kalian dapat menyikirkan nya, tapi jika gagal kalian lah yang akan menjadi tumbal nya."

Ucapan peramal kang selalu memutar di kepala Kim yiren namun tekad yang kuat untuk menyingkirkan Lee Chen menguat nya kuat akan hal itu.

Tbc.....

DARK INSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang