⁴⁵🪭

174 20 2
                                    

Happy Reader 🫶🏻
.
.

Pagi yang cerah telah terjadi keributan antara kedua pangeran munguhwa, dimana Chenle dengan Amarahnya menghajar jisung yang telah memeluk seenaknya.

Tunggu bukan kah ia menikah malam ini dan apa sekarang malah tidur melukainya. Tidak bisa dibiarkan hingga berakhir ia mengajar nya.

Setelah puas Chenle mengajar Jisung hingga luka yang tadi malam bertambah lagi sekarang tambah lebih parahnya.

Chenle memegang luka pada Jisung dan dihadiahi dengan ringisan. “ apakah sakit.” bodoh sungguh bodoh bagaimana tidak tubuh yang hampir  seluruh lecet dan dengan polosnya ia berucap tidak sakit sungguh gila bukan untuk sayang awok.

Tengah Chenle membantu mengobati dan disertai dengan ringisan sakit nya membuat Jisung tersenyum akan itu wajah cantik nya terlihat jelas akan itu .

Benar jisung memang sudah terlalu jatuh dalam pesona Hyung nya ini munafik Jika ia ingin meninggalkan. Dan untuk pernikahan nya itu cuma luapan semata karena kekecewaan nya.

Hari berganti Minggu berlalu kini jisung menjadi seorang yang paling bahagia bersama seorang yang paling ia cintai., 

Setelah ia menjelaskan semua dan meminta maaf atas kesalahannya Chenle mulai membuka hatinya kembali padahal ia tidak terlalu berharap akan itu entahlah jodoh nya memang dia sekarang apa pun pasti akan kembali jika berjodoh.

Bulan ke sepuluh akhirnya datang raut wajahnya sang pangeran mahkota begitu cemas dan bayangan takut hal itu , Jung Chenle istri melahirkan di bulan ke sepuluh usia kandungan nya.

Sedangkan di area dalam Chenle memandang sakit pada bagian perut tali yang mengikat pada tangan dan kakinya membuat pergerakan sangat sulit. Operasi Caesar secara manual dengan mengunakan benda tajam yang akan membelah perutnya.

Tidak ada obat bius yang mereda sakit namun kedua tabib melahirkan itu memiliki sebuah hal yang membuat tidak terlalu sakit mengunakan benda tajam itu yang siap membelah perutnya.

Settt... Aak...aa.._!!!

gigitan demi gigitan ia berikan pada seutas kain putih yang membekap mulutnya lebih tepatnya ia mengigit kain putih.

Metode melahirkan dengan mengantung kan tubuh nya dan hanya bagian perut nya saja yang terlihat dan tidak terbungkus oleh kain .

( Gak tau kak Wísh kepikiran buat kaya gini buat metode melahirkan, maklum ya pikiran kak Wísh itu pendek jadi cuma beberapa hal yang buat mikir 🙃)

Sayatan demi sayatan mereka lakukan hanya terdapat kedua orang yang menangani Chenle, sedangkan Chenle merasakan hidup dan mati nya saat sayatan benda tajam menghampiri perut besarnya.

Bahkan teriakan demi teriak ia berikan meskipun tertahan oleh kain putih yang menahan mulut.

Dua jam terlewatkan hingga tangisan kedua bayi yang keluar dari perut itu terlahir ke dunia ini.

Chenle ia tidak sadarkan diri setelah setiap kain yang mengikat tubuh nya terlepas kan , dan tidak lupa jahitan yang tertanam sempurna di bagian perut nya.

Jisung sudah berada di dalam kamar nya bersama kedua orang tuanya dan tidak lupa keluarga nya yang lain .

Tangis haru  menghiasi setiap tangan yang menyentuh kedua bayinya sedang Chenle sedang merasakan alam mimpi setelah mendengar suara bayi terdengar.

“ apakah Chenle baik baik saja tabib Jang .” tanya saat melihat tubuh Chenle yang sedang tertidur pulas.

“ taun Chenle baik baik saja pangeran, mungkin ini efek dari menahan rasa sakit nya melahirkan dan tidak lupa taun Chenle sudah melalui hidup dan mati nya tadi.

Jadi tuan Chenle hanya mengistirahatkan tubuh nya saja .” jelasnya pada sang pangeran.

Mendengar itu semua merasa lega karena baru kali ini , keluarga Jung  mendapatkan peristiwa seorang melahirkan di bulan ke sepuluh dan bukan di bulan ke sembilan.

“ terima kasih tabib Jang .”

“ kalau begitu saya permisi terlebih dahulu pangeran.” tabib Jang menundukkan tubuhnya untuk melesat kan tubuhnya pergi dari sana.

“ ah dia sangat menggemaskan oh dewa bagaimana bayi mungil mu  dua duanya sang mirip dengan mu jisung.” semua orang memandangi kedua bayi itu yang sangat mirip dengan ayah nya dari pada ibunya. Sekesal itukah Chenle kepada jisung hingga kedua anaknya sangat mirip pada nya.

“ sudahlah buna mungkin nanti jika besar salah satu mereka akan mirip dengan Chenle.”

“ kau berbicara seperti itu takut di amuk oleh Chenle bukan ." Ah benar Chenle di masa kehamilan sangat mengerikan bagaimana dengan entengnya ia meminta dirinya untuk tidur dengan beruang coklat peliharaan ayah mertua nya itu.

Taukan beruang jenis Grizzly yang tinggi nya 5 meter itu sang mengetikan di tambah beruang itu pernah mengamuk.

Untung saja ayahnya mertua nya membantu menenangkan beruang coklat itu hingga dia bisa memenuhi keinginan Chenle. Memikirkan Chenle mengamuk membuat nya sedikit takut. Takut ditinggal masalah nya.

“ Jisung mau kamu beri nama kedua anak mu ini .”  nama ya Jisung tidak pernah memikirkan itu , Chenle dapat melahirkan dengan selamat saja ia bahagia.

“ aku tidak tau buna ,aku tidak pernah memikirkan semua itu." Jawabannya jujur.

“ astaga kau ini benar benar titisan Jeno tidak pernah mau memikirkan nama anak aish.. !! ”

“ aahk _ sakit buna .” Jisung mengadu sakit yang telah mendapatkan pukulan dari buna .

“ yang sudah lah aku akan memberikan nya ah bagaimana jika Hyung kita beri nama Jung yejun dan yang adiknya ehmm siapa ya .. asik ayo berpikir.”

“ Jung sakuya bagaimana na .”  jawab Haechan.

“ ah sangat bagus sekali Chanie. Bagiamana semua nya”  tanyakan dan semua mengangguk kepala tanpa ada bantahan.

“ pangeran kecil kerajaan munguhwa telah lahir kedunia Jung yejun dan Jung sakuya selamat datang sayang.” jisung mengecup kedua anak nya dengan sayang .

Akhirnya nya Jisung dan Chenle dapat merasakan apa yang selama ini ia impikan. dengan adanya kedua malaikat nya mereka bisa mendapatkan kebahagiaan yang selalu terimpikan .

🥀 END'

Uhuhu cerita gabut nya kak Wísh udah end juga 🙃
Terima kasih reader yang sudah baca cerita yang gak tau nyambung apa enggak dan setiap Part nya gaje , kak Wísh ucapan terima kasih buat kalian yang setia nungguin cerita kak Wísh yang gak jelas ini🙏🏻

🌹Sekian dan Terima 🌹

DARK INSIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang