41

651 116 7
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman - Teman

"Kak kita pulang sekarang yuk, kepala aku pusing, kayaknya aku udah mabuk deh kak" bisik Sisca pada Shanka, saat merasa ia sudah mulai tak mampu mengontrol kesadarannya, dan suasana disana yang mulai tak nyaman untuknya saat beberapa gadis bergabung bersama mereka, lalu mulai menggoda teman-teman Shanka, bahkan salah seorang pria bule terlihat tengah berciuman dengan seorang wanita, membuat Sisca mengalihkan pandangannya tak ingin melihat adegan tersebut.

Shanka pun terlihat sudah mulai teler, wajahnya sudah berubah merah, untungnya ia masih bisa mengontrol dirinya, Shanka mengangguk sebelum mulai berdiri dari sofa sembari menggenggam tangan Sisca.

Pria itu berusaha untuk berpamitan pada teman-temannya yang terlihat sudah begitu mabuk, namun salah seorang pria Korea nampak menahan Shanka untuk tidak meninggalkan pesta mereka, dan Shanka menatap ke arah Sisca seolah meminta pendapat gadis itu, "Aku pulang sendiri kalau kamu gak pulang sekarang!" ucap Sisca dengan begitu tegas kali ini.

Shanka kembali berbicara dengan temannya, menegaskan bahwa ia harus segera kembali ke hotel, sementara temannya itu meraih satu gelas alkohol dan menyerahkannya pada Shanka, meminta Shanka meneguk satu gelas lagi sebelum pulang, yang akhirnya di turuti oleh Shanka, ia mengambil gelas tersebut, meneguknya, sebelum akhirnya benar-benar melangkah dari sana dengan sedikit sempoyongan.

Bahkan Sisca dengan sisa kesadarannya harus susah payah menopang Shanka yang nampak sudah begitu mabuk, untung saja dua orang pria yang tadi mengantar mereka ke sana dengan sigap membantu Sisca saat melihat Sisca dan Shanka keluar dari pintu club, kembali menuntuk Sisca dan Shanka untuk masuk ke dalam mobil, dan segera menjalankan mobil untuk mengantar dua orang itu kembali ke hotel mereka.

Sisca cukup kaget saat Shanka mencium bibirnya di dalam mobil, ia sedikit mendorong tubuh pria itu dengan sisa tenaganya, "Kak kamu lagi mabuk" ucapnya pelan sembari memalingkan wajahnya saat Shanka masih berusaha untuk menciumnya, yang membuat ciuman pria itu mendarat di pipinya.

Sisca beralih menatap dua orang pria di jok depan, dan merasa cukup lega setelah memastikan dua pria itu sama sekali tak tertarik untuk menoleh ke arah mereka, atau mungkin itu sudah menjadi tugas mereka untuk tak mengusik privasi tamu yang tengah mereka kawal, dan membuat Sisca akhirnya duduk diam membiarkan Shanka mencium pipinya berkali-kali, rasanya Sisca sudah tak mampu untuk sekedar menghindar, untung saja club dengan hotel tempat mereka menginap tak begitu jauh, dan tak mambutuhkan waktu lama sampai mobil mereka sampai di depan lobby hotel.

Sisca mengisyaratkan dua pria yang tengah menopang Shanka untuk kembali saat mereka sampai di depan kamar hotel mereka , sebelum dengan hati-hati ia membuka pintu kamar hotel mereka, dan menuntun Shanka untuk melangkah masuk dengan begitu hati-hati, takut menimbulkan suara yang mungkin akan membuat orang tua Shanka terbangun dan melihat keadaan mereka, yang begitu kacau.

"Hhmmh" Sisca menutup cepat mulutnya ketika tanpa sadar satu desahan keluar dari mulutnya sebab Shanka yang kini tak berhenti menciumi lehernya saat ia tengah berusaha membuka pintu kamar Shanka sembari masih menahan pria itu.

Dan ia segera menjatuhkan Shanka di atas ranjang ketika berhasil masuk ke dalam kamar Shanka, namun saat baru saja akan kembali melangkah, Sisca tak mampu menahan tubuhnya saat Shanka menarik tangannya dan membuat ia jatuh di atas pria itu.

"I love you Sis" bisik Shanka pelan tepat di telinga Sisca, sembari membalik tubuh Sisca membuat posisi mereka berubah dengan Sisca berada di bawah dan Shanka menindih tubuhnya, "you know? You so sexy to nigth sayang" ucap Shanka pelan dengan jarinya yang mulai menyentuh halus bibir Sisca, membuat Sisca harus menarik nafasnya dalam berusaha mengontrol dirinya.

Golden RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang