46

515 95 1
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-Teman

Ravi POV

Aku memakai kacamata hitam, masker, dan mengganti helm yang ku pakai dengan topi yang aku bawa, aku benar-benar merasa keren saat ini, seperti seorang agen rahasia, hahaha aku tertawa cekikikan sebelum mulai berjalan dari parkiran dan masuk ke dalam sebuah restoran.

Aku berjalan dengan sedikit menunduk dan memilih meja di sudut ruangan dimana menurutku itu adalah spot paling sempurna untuk seorang agen rahasia sepertiku, dan benar saja, dari tempatku duduk sekarang aku bisa melihat ke arah tengah restoran dimana terlihat mamaku disana bersama teman-temannya.

Kalian tau apa yang aku lakukan? Aku tengah memata-matai mamaku sebab perintah dari kedua kakakku, kata mereka mama terlihat mengenakan barang-barang mahal akhir-akhir ini dan tentu saja itu membuat kami curiga perihal dari mana mama mendapatkan uang untuk membeli barang-barang itu, kami khawatir hal-hal seperti sebelumnya kembali terjadi, dan kembali merugikan kami.

Aku mengeluarkan ponselku, memotret mama dan teman-temannya secara diam-diam dan mengirimkan ke grup yang beranggotakan aku, kak Sisca, dan kak Zean, tak lupa aku memberi keterangan bahwa mama saat ini tengah bertemu dengan teman-teman geng sosialitanya.

Sejujurnya gaya hidup mama yang seperti inilah yang tak kami sukai, mama terbiasa dengan gaya hidup mewah sejak masih ada papa, dan sejak papa meninggal semua harta papa habis sebab mama yang tak bisa mengelolanya dan malah menghamburkan uang tak berfikir panjang, bahkan sampai sekarang mama masih memaksakan gaya hidup mewahnya yang padahal sudah tak sesuai lagi dengan kemampuan kami saat ini.

Aku duduk diam memperhatikan mama yang terlihat hanya mengobrol santai dengan teman-temannya, sejauh ini sepertinya tak ada hal mencurigakan, mereka hanya mengobrol biasa, bahkan aku sudah menguap sebab bosan mendengarkan ibu-ibu itu berbicara.

Beberapa saat kemudian aku kembali mengirimkan pesan pada kedua kakak ku, mengeluhkan tugas yang tadi ku anggap keren ini, aku bilang pada mereka bahwa aku mulai bosan, namun aku di marahi kak Zean di minta untuk serius memperhatikan mama, membuat aku segera menurut untuk kembali menatap ke arah mama juga teman-temannya, sejam dua jam aku belum juga menemukan clue apapun sampai ku lihat mereka mulai berdiri dan sepertinya bersiap untuk keluar dari restoran, dan aku ikut berdiri lesuh, kembali diam-diam mengikuti kemana mama akan pergi setelah ini.

****

Author POV

Gracia juga Anin begitu kaget melihat Sisca terjatuh di atas panggung saat mereka sedang tampil di salah satu event off air, Gracia sempat meraih tangan Sisca membantu sahabatnya itu untuk kembali berdiri sebelum ia kembali menari dan bernyanyi dengan cukup profesional walau sejujurnya ia begitu mengkhawatirkan Sisca.

Namun melihat Sisca yang juga sudah kembali menari seperti biasa sedikit membuat teman-teman segrupnya itu cukup lega setelah tadi sempat terlihat panik namun harus menutupinya untuk bersikap profesional.

"Pelan-pelan aja Sis" bisik Anin saat kebetulan koreonya mengharuskannya berpindah blokingan dan kebetulan saling berpapasan dengan Sisca, dan Sisca nampak mengangguk pelan di tengah gerakan dancenya.

Sisca berusaha menyelesaikan penampilannya bersama member Aksara lainnya walau jujur saja kakinya yang tadi sempat terkiril terasa begitu nyeri, namun gadis itu sebisa mungkin menahan rasa sakitnya bahkan berusaha tersenyum lebar di sisa penampilan mereka, mengisyaratkan pada fans mereka bahwa ia baik-baik saja.

Feni, juga Gracia dengan cepat menggandeng tangan Sisca membantu kapten Aksara itu saat akan menuruni panggung, "Hati-hati Sis" ucap Gracia menuntun jalan Sisca.

Golden RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang