19

633 133 9
                                    

Jangan lupa Vote & Komennya Teman-teman

Author POV

"Nih dek buat Sisca"

Christy memutar matanya malas, "Kak gak sekalian nih toko kamu beliin buat kak Sisca?" Ucapnya malas, pasalnya itu adalah barang ke sekian yang ia letakan ke dalam troli belanjaan dan menyebut bahwa itu untuk Sisca, padahal ia hanya meminta kakaknya itu untuk menemaninya mencari sedikit ole-ole untuk member juga staf Aksara.

"Hehe kan sekalian dek" jawab Shanka dengan cengiran di bibirnya.

"Kasih sendiri ke orangnya tapi yah, jangan nyuruh aku"

"Yah kok gitu dek? Titiplah dek, sekalian kasiin" ucap Shanka dengan wajah memohon.

"Kak aku aja ngasih member ole-ole seadanya aja, paling dua item, masa ngasih kak Sisca banyak banget gini" timpal Christy sembari menatap belanjaan kakaknya untuk Sisca yang jauh lebih banyak dari belanjaannya untuk teman-temannya.

"Yaudah kirimin aja ke rumahnya, gak usah di kasih langsung" jawab Shanka santai dengan masih mengambil beberapa makanan ringan dan menyebutkan bahwa itu buat Sisca, sementara Christy menatapnya kesal, "Dasar bucin" dumel Christy pelan.

*****

"Kak, kayaknya kak Shanka naksir kamu deh kak" Ravi berucap sembari melihat paket besar berisi berbagai ole-ole dari Bali yang di kirimkan bos kakaknya itu.

"Apaansih dek ngaco banget ngomongnya" jawab Sisca.

"Hehe sorry kak, tapi aku ngerasanya gitu kak pas liat kak Shanka di Bandung kemarin" timpal Ravi sembari tertawa kecil.

"Sok tau kamu anak kecil" Sisca memutar matanya malas.

"Aku udah gede kak, bentar lagi lulus SMA, udah mau masuk kuliah, lagian aku tuh cowok kak, aku juga pernah suka sama cewek, jadi aku bisa lah ngeliatnya dari tatapan kak Shanka sama kakak, trus baik banget lagi sampe nyamperin kita kemarin, nraktir, ngajak kita jalan-jalan, terus sekarang malah ngirimin ole-ole banyak banget"

Ravi masih kekeh mengungkapkan pendapatnya, yang tiba-tiba membuat Sisca ikut memikirkan hal yang sama untuk beberapa saat sebelum gadis itu berusaha mengalihkan pemikirannya itu.

"Orangnya emang sebaik itu dek, lagian dia nyamperin juga karena kebetulan lagi di Bandung juga"

"Emang dia kayak gitu ke semua orang? Ke temen-temen kakak yang lain juga gitu yah?"

Pertanyaan Ravi barusan kembali membuat Sisca berfikir, mengingat-ngingat kembali bagaimana sikap bos nya itu pada teman-teman member Aksara yang lain, namun ia tak menemukan ingatan tentang adanya perlakuan pria itu kepada member lain yang sama seperti bagaimana Shanka bersikap padanya.

"Yah mungkin karena kakak kapten Aksara, jadi lebih banyak wakilin member buat interaksi langsung sama pimpinan, jadinya yah jadi cukup deket sama kak Shanka"

"Oke jadi intinya perlakuan kak Shanka ke temen-temen kakak yang lain tuh gak kayak gini" ucap Ravi sembari mengangguk-anggukan kepalanya.

"Gak usah mikir yang macem-macem deh dek"

"Gak kok kak, cuma lagi bayangin aja kalo punya kakak ipar kaya raya kayaknya keren juga"

"DEEK"

"Hahahahahahah ampun ampun" Ravi berlari menghidari bantal yang di lemparkan Sisca ke arah nya.

"Nyebelin banget" dumel Sisca malas, sebab sejujurnya apa yang di bahas adiknya barusan itu adalah hal yang akhir akhir ini sering ia fikirkan namun berusaha ia buang jauh-jauh karena merasa itu adalah hal yang rumit jika benar-benar terjadi, dan aksi Ravi membahas itu membuat ia kembali memikirkan hal itu.

Golden RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang