29

648 115 5
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-Teman

"Kak nanti malem ikut dinner sama bunda yah"

"Bun-"

"Gak ada bantahan kak" Shanka yang baru saja akan berbicara untuk menolak tiba-tiba terdiam mendengar sang bunda memotong ucapannya, sementara Christy sang adik menatap Shanka juga bundanya bergantian, dan sang ayah diam menyimak.

"Kenapa sih kak? Bunda gak ngejodohin, cuma mau ngenalin aja kak, bunda gak enak temen bunda selalu nanyain kamu, mau di kenalin ke anaknya, kalau emang kamu ngerasa gak cocok yaudah gakpapa, senggaknya kenalan aja dulu, lagian cewek yang adek bilang lagi kamu deketin itu mana? Udah berapa kali bunda bilang kenalin ke bunda, tapi sampe sekarang gak kamu kenalin"

"Sabar bun" hanya itu kata yang mampu Shanka ucapkan.

"Yaudah gakpapa tapi nanti malem kamu ikut bunda dulu dinner" jawab sang bunda yang sepertinya keputusannya tak bisa Shanka bantah lagi.

Shanka akhirnya mengangguk lesuh terpaksa mengiyakan, "Yaudah tapi sama adek yah bun"

"Lah kenapa tiba-tiba sama aku? Gak gak aku ada kegiatan hari ini sampe malam" Christy yang sedari tadi hanya menyimak akhirnya ikut bersuara saat mendengar dirinya tiba-tiba di sebut sang kakak untuk ikut serta.

"Ntar kakak izinin ke manajer kamu"

"Gak ah kak, aku gak mau" Christy dengan cepat menggelengkan kepalanya, benar-benar tak setuju jika ia harus terlibat dengan aksi sang bunda untuk memperkenalkan kakaknya dengan seseorang.

"Yaudah kak, kamu aja sama bunda, makan malam doang juga kak" sang ayah akhirnya ikut menimpali setelah sejak tadi hanya menyimak pembahasan istri dan anak sulungnya itu, dan Christy mengangguk setuju dengan ucapan sang ayah, sementara Shanka lagi-lagi harus mengangguk mengiyakan walau dengan wajah sedikit kesal.

*****

"Dek jangan sampe Sisca tau yah dek" Shanka yang tengah menyetir untuk mengantarkan sang adik ke kantor Aksara tiba-tiba menoleh sebentar ke arah adiknya, untuk kembali memastikan kabar ia makan malam dan akan di kenalkan dengan seorang gadis nanti malam tak sampai ke telinga kapten Aksara itu.

"Iya tau, aku gak akan cerita ke kak Sisca" jawab Christy dan Shanka mengangguk sebelum kembali fokus menyetir.

"Eh kak, gimana kalau cewek yang di kenalin ke kamu beneran cantik? Sesuai kriteria kamu gitu, kamu bakal berpaling gak kak?" entah mengapa Christy tiba-tiba penasaran seperti apa sosok gadis yang akan di kenalkan dengan sang kakak itu, sembari membayangkan bagaimana jika ia adalah sosok gadis yang sesuai dengan kriteria kakaknya.

"Enggaklah, hati aku cuma buat Sisca seorang, gak ada yang bisa ganggu gugat, aku cuma bakal mundur dari Sisca kalau orangnya sendiri yang minta aku buat pergi dek" Jelas Shanka mantap, dan Christy terlihat tersenyum mengangguk, sejujurnya iapun tau kakaknya bukan tipe orang yang akan gampang berubah apalagi jika ia sudah jatuh hati, jadi sebenarnya tak perlu ada yang di pertanyakan sebab sudah pasti Sisca lah pemenangnya.

"Iya deh yang paling kak Sisca" timpal Christy bertepatan dengan mobil yang di kendarai Shanka berhenti di depan gedugn Aksara.

"Gak turun dulu kak?" tanya Christy dan mulai meraih tasnya untuk bersiap turun dari mobil Shanka.

"Gak dulu dek, kakak ada meeting pagi ini, salam aja ke kapten kamu yah" jawab Shanka sembari menatap jam tangannya.

"Yaudah hati-hati yah kak"

"Iya, semangat kegiatannya dek" ucap Shanka sembari kembali menjalankan mobilnya sesaat setelah Christy keluar dari mobil.

*****

Golden RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang