☠️3. Hell For You Today

84 14 0
                                    

☠️☠️☠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☠️☠️☠️

        Aku tersenyum senang karena tak sabar menjalankan misi hari ini. Misi yang selama ini aku nantikan. Namun, aku sedikit penasaran, siapa client istimewa yang dimaksud Ellgard? Identitasnya bahkan dirahasiakan oleh pria tua itu.

Siapa pun dia, aku ingin berterima kasih telah memakai jasa agensi kami. Aku bisa saja membunuhnya tanpa melibatkan agensi, sayangnya itu diluar prosedur. Jika kontrak kerja belum berhenti, dilarang melakukan misi tanpa perintah agensi. Tentu aku tidak akan berhenti sekarang, mengingat penghasilan utamaku hanya dari sini. Kalau berhenti, aku bisa jadi gelandangan yang tinggal di kolong jembatan.

Aku menatap kertas yang diberikan Ellgard tempo hari. Kertas itu berisi rencana yang dirancang oleh client istimewanya. Rencananya cukup berbelit-belit, menurutku.

Besok kuliah diliburkan serentak. Kalian tahu alasannya apa? Sudah tentu karena ayah dari laki-laki brengsek itu adalah orang penting di kampus. Ya, ayahnya adalah papaku, pria yang menghancurkan hidupku dan Mama, yang membuatku jadi gadis pembunuh seperti saat ini.

Aku tak akan menyebutnya sebagai papaku lagi. Bagiku, pria itu sudah mati. Sudah tak ada lagi peran dan tempatnya di hatiku. Kalau perlu, dia juga akan kukirim ke neraka besok, sekalian dengan anak angkatnya itu. Namun, sayangnya client istimewa hanya menginginkan nyawa Jay.

Aku berdiri di cermin kamarku, menatap make-up yang aku kenakan untuk hari ini. Nanti Revan akan menjemputku. Misi kali ini menyenangkan. Benar kata Ellgard, aku akan bersenang-senang nanti. Darah dari laki-laki brengsek itu akan mengalir di tanganku hari ini.

"Joan ...!" Ketukan dari pintu depan itu membuatku menoleh. Dengan sedikit mengangkat dress berwarna merah tua yang aku kenakan, meski agak kebesaran. Kalau bukan tuntutan misi, tidak akan aku mau memakai pakaian feminim seperti ini. Ini bukan tipe-ku!

Untungnya, dress polos warna merah darah ini membuatku makin percaya diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untungnya, dress polos warna merah darah ini membuatku makin percaya diri. Aku suka warnanya, seperti ... darah!

"Iya, bentar!" Aku berteriak untuk menghentikan ketukan pintu yang terus beruntun dari Revan. Sangat menggangu telinga, dasar Revan sialan!

Midnight Shadow [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang