☠️4. Wedding Is A Nightmare!

86 14 3
                                    

☠️☠️☠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☠️☠️☠️

"Menggantikan pengantin?!" Aku langsung menganga seketika. Dasar manusia aneh! Memangnya ke mana mempelai wanitanya? Aku tidak sudi jika harus menikah dengan laki-laki itu. "Maaf, saya tidak bisa, cari saja orang lain. Permisi."

Aku segera keluar dari ruangan ini, agar semua tak jadi runyam. Aku tidak habis pikir, bisa-bisanya keluarga terpandang seperti mereka asal comot orang untuk jadi mempelai, terlebih lagi kenapa harus aku yang tiba-tiba diseret? "Nak, tunggu sebentar." Wanita bernama Sarah tadi juga keluar menyusulku. Bahkan, dia menghentikan langkahku yang hampir saja beranjak dari sini.

"Ya?"

"Kau butuh uang? Sebutkan saja nominalnya, akan kuberikan asal kau mau menggantikan mempelai wanita. Tenang, setelah semuanya beres, kau bisa pergi, tidak perlu terjebak pernikahan dengan Jay. Kau mau?" tanya wanita itu, dia menyatukan kedua telapak tangannya, tampak memohon dengan sangat.

"Turuti permintaannya!" Baru saja aku mau menolak, tiba-tiba suara Ellgard muncul dari earphone yang aku kenakan. Manusia gila! Secara tidak langsung dia menyuruhku menikah dengan laki-laki sialan itu? Bajingan!

"Kau gila?!" Aku berbisik sangat lirih agar wanita di depanku tidak mendengar celotehku pada Ellgard.

"Menjauh dari wanita itu sebentar, ada perubahan rencana," lanjutnya. Terpaksa aku harus menuruti kemauan pria ini.

"Saya pikir-pikir dulu, boleh?" tanyaku pada wanita itu.

Seketika ia tersenyum senang, seakan aku adalah harapan baginya. "Tentu, pikirkanlah dulu sebelum akad nikah dimulai."

"Permisi." Aku segera menjauh dari wanita itu. Tepatnya di gudang, aku sendirian di sini. Sepertinya aman jika aku berbincang dengan Ellgard sekarang.

"Apa maksudnya kau bilang begitu, hah?! Kau ingin aku menikah dengan bajingan itu?" ocehku memarahinya.

Terdengar suara Ellgard sedang mencari sinyal handphone-nya. "Kau jangan marah-marah dulu, ini permintaan client!"

"Siapa client yang kau maksud itu? Katakan, akan kupatahkan kepalanya detik ini juga!"

"Eits, jangan begitu sayangku, Joan. Client itu nomor satu. Lagipula kau tidak perlu menjadi istri seutuhnya untuknya. Dengarkan aku, client meminta kau mencari berkas penting yang ada di rumah target. Tentunya jika kau menikah dengannya, kau akan lebih leluasa mencari berkas yang dimaksud itu. Setelah berkasnya ketemu, kau habisi targetmu, dan kau bisa keluar dari sana. Bagaimana? Ini bukan hal sulit bagimu, Joan."

Arg! Aku ingin memakainya saja sekarang. Dengan kata lain ... aku dijebak?! Tahu begini aku tidak akan mengambil misi ini. "Bukannya dia harusnya sudah mati? Aku sudah menaruh racun di minuman itu."

"Belum. Sayangnya dia tidak meminum air yang kau berikan. Ini adalah plan B setelah plan A gagal."

"Kau tahu dari mana? Bukannya CCTV mati?!"

Midnight Shadow [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang