[STORY 8]
GENRE: ROMANCE - THRILLER
TEMA: MARRIAGE LIFE
Berawal dari kebencian masa lalu, kini membawanya menjadi gadis yang penuh dendam dan amarah.
Joanna Aurifa Stephany, seorang mahasiswa semester akhir yang juga merangkap sebagai pembunuh bay...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☠️☠️☠️
Aku akhirnya membawa kotak berisi topi bayi itu ke kamar, karena Jay bersikeras memintaku untuk menyimpannya. Ingin rasanya aku bakar sedari tadi.
Kotak tersebut aku letakkan di lantai, lalu aku mendorongnya dengan kaki hingga kotak itu masuk ke kolong tempat tidur.
Hari ini agendaku kosong. Jay juga katanya akan pergi lagi ke lokasi hilangnya Jessica. Aku sebenarnya ingin melanjutkan pencarian barang-barang tadi, tetapi sepertinya ada orang lain yang dengan sengaja melukai Revan tadi.
"Jo ...." Jay membuka pintu kamarku tiba-tiba, membuatku kaget.
"Lo bisa ketuk pintu dulu nggak, sih? Lo mau bikin gue serangan jantung?!" ocehku pada Jay.
"Maaf, ya. Aku cuma mau izin berangkat ke lokasi pencarian Jessica. Kamu di rumah aja, istirahat. Jangan main-main ke luar lagi. Biar pemulihan kamu bisa cepet." Ucapannya seperti ibu-ibu yang tengah menasihati anaknya saja.
"Iya, bawel." Aku kemudian melengos dan tidak memperhatikannya lagi. Siapa sangka, tanpa banyak ocehan, Jay pergi dan menutup pintuku.
Aku duduk di ranjang dan entah kenapa aku jadi kepikiran kata-kata Jay saat di meja makan tadi. Dia bilang kalau banyak yang mengincar nyawanya? Ah, atau Jay mulai curiga padaku? Padahal, sikapku sepertinya baisa saja dan tidak menimbulkan kecurigaan. Ya, itu kalau dari sudut pandangku.
Suara mobil Jay terdengar menjauhi kawasan paviliun. Itu berarti Jay sudah berangkat. Lagi lagi aku mengingat dengan jelas ucapannya tadi. "Siapa tahu orang terdekat." Itu kalimat yang Jay ucapkan.
Otakku malah jadi terpikir kalau "Bisa aja dua benda itu ada di paviliun ini!" Mataku melotot seketika saat mengucapkan itu. Mungkin, Jay memberikan aku sebuah clue, tetapi aku baru menyadarinya sekarang. Iya, karena rumah utama dijaga oleh seseorang itu, mungkin salah satu dari benda tersebut ada di sini! Tidak menutup kemungkinan, kan?
Pertama yang aku lakukan adalah mengintip dari jendela kalau Jay benar-benar sudah pergi. Benar saja, mobilnya tak ada!
Mungkin, mencari benda itu di paviliun akan sangat mudah. Kenapa aku bilang begitu? Karena Jay sendiri yang bilang kalau ia tidak mau memasang CCTV di paviliunnya, karena ia tak ingin aku merasa tidak nyaman dan merasa diawasi.
Tentunya aku akan leluasa, terlebih lagi Jay tidak ada di sini.
Aku mulai bergerak menuruni anak tangga. Setahuku di paviliun ini ada sebuah ruangan perpustakaan. Jay katanya suka sekali membaca buku, hingga ia membuat perpustakaan mini untuk dirinya sendiri.
Perpustakaan itu telat di sebelah kamar Jay. Sayangnya, pintunya dikunci! Tetapi tidak perlu khawatir, ini pekerjaan yang mudah bagi seorang Joanna.
Aku mengeluarkan jepit rambut kecil seperti lidi dari saku celanaku. Ini adalah benda kecil yang multifungsi.
Aku perlahan memasukkan benda itu ke lubang kunci. Sedikit memutarnya dengan tehnik yang hanya diketahui oleh orang-orang berpengalaman sepertiku. And, ya! Pintunya terbuka tanpa aku harus mendobraknya.
Setelah aku lihat-lihat, memang tak banyak buku-buku yang ada di sini. Hanya ada dua rak besar dan satu rak kecil. Ketiga rak itu tinggi, sampai disediakan tangga A oleh Jay.
Aku mulai melihat-lihat buku apa saja yang ada di ruangan ini. Mulai dari buku resep masakan, buku-buku sejarah penjajahan, sampai buku-buku motivasi yang isinya quote-quote dari tokoh dunia.
Sayangnya aku tidak menemukan dokumen yang mencurigakan di sini. Ellgard bilang dokumen itu dibungkus map besar warna cokelat, tetapi tidak ada benda itu di sini.
"Eh?" Tiba-tiba saja sebuah kotak jatuh dari atas rak buku. Itu membuatku terkejut sampai-sampai aku hampir menendang kotaknya.
Kotak kayu berwarna hitam dengan corak garis merah yang mengelilinginya. Setelah aku cek, ternyata kotak ini digembok.
Entah kenapa aku menaruh kecurigaan pada kotak hitam ini. Apakah barang yang aku cari ada di dalamnya?!
☠️☠️☠️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.