BAB 2 Kehidupan Baru

458 69 6
                                    

Haiiii….. Pembaca yang baik hati semoga selalu dalam keadaan sehat. dan tetap selalu sabar menunggu cerita ini berlanjut…

kalian penyemangat untuk melanjutkan cerita ini…

Mohon maaf jika sekiranya ceritanya kurang berkenan, dan masih banyak Typo bertebaran.

Semangat membaca kawan …

Cerita sebelumnya :

"TIDAK ADA SEORANGPUN YANG MENGINGINKAN AKU! Ayahku ingin aku mati, kamu tidak menginginkanku! Aku bisa menjaga diriku sendiri, biarkan aku pergi!” Air matanya bercampur dengan hujan, Mario terluka melihat Rebecca menangis kencang.

Mario segera menariknya kedalam pelukannya, mendekapnya erat-erat. Mario akhirnya berkata padanya, “Ayo kita pulang, Nak”

.

.

.

Setelah kejadian itu, niat awal Mario ingin membawa Rebecca langsung ke rumahnya, namun Nathan melarangnya. Karena akan menimbulkan kecurigaan jika Rebecca tidak kembali ke rumah sakit. 

Jadi mereka membuat sebuah rencana, malam ini Rebecca harus menginap kembali di rumah sakit, besok Nathan akan menyelesaikan urusan administrasinya dan membuat seolah-olah orang tua Rebecca yang menjemputnya.

Rebecca duduk di tempat tidurnya setelah selesai mandi dan mengganti pakaiannya yang basah.

“Rebecca, kamu mengerti kenapa aku tidak bisa langsung mengajakmu bersamaku, kan?” Mario bertanya dengan nada lembutnya.

Rebecca mengangguk paham. Karena Nathan juga ada di ruangan tersebut, Rebecca tidak berbicara sama sekali.

“Adhyaksa, sebaiknya kamu membuat skenario yang bagus. Orang-orang di rumahmu akan panik jika kamu tiba-tiba membawa seorang anak kecil pulang bersamamu.” Nathan memberikan pendapatnya.

Mario memandang ke arah Nathan, membenarkan perkataan Nathan. Selain itu masih ada kemungkinan ayah Rebecca akan melaporkan kehilangan putrinya.

“Rebecca, apa kamu yakin ingin pulang bersamaku?” Mario bertanya meyakinkan keputusan Rebecca.

Rebecca mengangguk yakin.

“Bagaimana jika ayahmu datang mencarimu? Apakah kamu ingin kembali kepadanya?” Mario memastikan jika keadaannya di luar kendalinya.

Rebecca menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Akhirnya setelah beberapa pertimbangan yang matang, mereka memutuskan untuk membuat Rebecca berpura-pura menjadi laki-laki, kondisi terbaik agar polisi tidak mencarinya jika ayahnya melaporkan kehilangan.

Mereka sepakat akan memanggilnya Raja Adrian Sanjaya mulai sekarang.

.

.

.

Mario kembali  ke rumahnya dan meminta bantuan Damian. Rencana awal adalah mengajak Damian bekerja sama dengan berpura-pura bahwa Rebecca adalah anak dari saudara jauhnya.

"Tuan Adhyaksa" Damian membuka pintu.

“Damian…bisakah kita bicara? Aku butuh bantuanmu”

“Tentu saja, Tuan”

Damian mengikuti  Mario ke ruang kerjanya.

“Damian, kamu ingat anak kecil yang kubawa pulang beberapa hari yang lalu?”

“Anak laki-laki yang terluka itu? Ya tuan" Damian paham siapa yang dimaksud Tuannya.

Mario menceritakan semuanya pada Damian, apa yang terjadi pada Rebecca, menceritakan bahwa ayahnyalah yang menyebabkan luka itu, Mario juga berkata padanya tentang keinginannya untuk membawa pulang Rebecca, dan memberinya kesempatan kedua untuk hidup lebih baik.

Sedekat Nadi (Beckyfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang