Annyeonghaseo... Sawatde kha...
Gimana keadaan hari ini kawan pembaca...
Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia.Jika sedang bersedih atau hatimu terluka, peluk jauh dari KA. Kalian hebat sudah sampai sejauh ini. Jangan menyerah ...
Selalu KA ucapkan Terimakasih untuk para pembaca yang sudh bersedia membaca cerita ini bahkan memberikan Vote dan komennya...
Yuk kita lanjut...
..
.
Cerita Sebelumnya:
“Dia sudah bilang tidak apa-apa, Sadam. Pergilah dan periksa keadaan putrimu. Aku akan meminta dokter memeriksa luka Raja” Mario menepuk pundak Sadam.
Sadam mengangguk dan beranjak pergi. Mario segera menghubungi Nathan dan menceritakan kejadian yang terjadi, Mario juga menyuruhnya membawa beberapa pakaian ganti untuk menginap di sana setelah pesta ulang tahun selesai.
.
.
.
Raja sudah di tangani oleh Nathan di klinik milik Mario. setelah Nathan selesai mebersihkan dan menjahit luka Raja terdengar ada yang mengetuk pintu ruangan.
“Masuk” Nathan berkata.
Mario muncul dari balik pintu, “Apa kalian sudah selesai?”
"Ya, baru saja selesai" Nathan sedang membereskan peralatan.
“Raja, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu”
"Siapa?" Raja bertanya dengan isyarat.
Mario memasuki ruangan dengan seorang gadis kecil bersembunyi di belakangnya.
“Dia ingin mengucapkan terima kasih kepadamu Raja”
Raja tidak tahu harus berbuat apa, dia justru sibuk merapikan rambutnya untuk menutupi bekas lukanya.
“Dia tidak perlu melakukannya…”
"Tapi Dia ingin, Raja" Mario dan Freen kecil mendekati Raja.
Raja dapat melihat gadis kecil itu mengintip dari belakang tubuh Mario, Mario menepuk pundaknya, mendorongnya pelan untuk maju lebih dekat dengan Raja.
“Abang Raja….” kata gadis kecil itu, sedikit ragu karena melihat Raja menghindari tatapannya. “Terima kasih telah menyelamatkanku”
Raja hanya bisa mengangguk sebagai jawabannya
Freen bingung dengan reaksi dari Raja. “Kakek” Freen kecil mulai menarik-narik celana Mario “Apa dia marah padaku? Kenapa dia tidak mengatakan apapun?”
Mario berlutut mensejajarkan tinggi mereka, “Tuan Putri, Abang Raja pernah terluka parah saat seusiamu. Itu sebabnya Abang Raja tidak bisa bicara”
“Dia tidak bisa bicara?” Wajah terkejut dari gadis kecil itu menggemaskan.
Mario tersenyum, “Abang Raja memang tidak bisa bicara, tapi dia bisa mendengar dan memahami mu. Kakek dan seluruh keluarga di sini belajar bahasa isyarat sehingga kami semua bisa berkomunikasi dengan dia"
"Oh...." Masih dengan wajah polosnya.
“Abang Raja selalu membawa kertas dan pena, jadi dia bisa menulis apa yang ingin dia katakan jika lawan bicaranya tidak bisa menggunakan bahasa isyarat”
“Bisakah kakek tanyakan pada Abang Raja, apakah dia marah padaku?”
“Kenapa Tuan putri tidak bertanya sendiri padanya, dan kakek akan menerjemahkan apa yang Abang katakan”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedekat Nadi (Beckyfreen)
Romance"Meskipun dalam diriku tidak mengalir darah mu, Aku akan selalu menjadi penguat dan pelindung keluarga Adhyaksa" _ Raja _ tidak terikat darah bukan berati tidak bisa menjadi keluarga. Kesetiaan lebih erat ikatannya dari sedarah.