Maaf terlalu lama menyelesaikan bab ini… karena agak panjang memang…
Semoga masih berkenan dengan cerita ini…
Yuk kita lanjut ceritanya…
-
-
-
Perutnya terlihat buncit saat Freen sedang bercermin. “Kalian membuat perut ibu terlihat seperti balon”, ucapnya sembari mengelus perutnya. Freen tertawa saat merasakan tendangan di perutnya, “Ternyata kalian protes ya?”
Perkiraan lahirnya sekitar 2 Minggu lagi, masing-masing berat bayinya sudah sekitar 2000 gram. Mereka sehat, namun Freen tidak pernah bertanya jenis kelamin mereka karena ingin menjadi kejutan.
Freen kembali tersenyum mengingat reaksi Rebecca saat pertama kali mengunjungi dokter kandungan. Setiap wanita di ruang tunggu memperhatikannya, bahkan petugas resepsionis pun menggodanya.
Dokter kandungannya sangat ramah, seorang wanita paruh baya. Dokter menyuruh Freen berbaring dan mulai pemeriksaan.
"Mereka sehat" Dokter berkata, saat selesai pemeriksaan.
Freen berkedip dan menatap Rebecca, Rebecca juga ikut terkejut mendengar perkataan dokter.
“Apa dokter tadi bilang Mereka?” tanya Rebecca menggunakan bahasa isyarat.
“Aku—aku rasa begitu” Freen tergagap, “Dok, dokter tadi bilang Mereka maksudnya?”
“Iya, selamat ibu calon bayinya kembar”
“Kembar dok?” Freen masih belum percaya.
"Iya" Dokter tersenyum ramah.
“A- - Abang… apa kamu mendengarnya?”
Freen berbalik dan melihat Rebecca tersenyum lebar, matanya berbinar. “Kami memiliki bayi kembar”
Meskipun Freen cukup shock mendengar kabar tersebut, dia masih bisa tersenyum melihat reaksi Rebecca. Freen bisa merasakan bahwa Rebecca benar-benar bahagia karena kabar tersebut.
“Maaf ibu, Saya harus menanyakan beberapa pertanyaan kepada anda. Saya perhatikan Anda menggunakan bahasa isyarat, ada kemungkinan anak-anak mewarisi gen ayahnya. Kami harus melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikannya”
Freen mencoba menahan senyumnya karena dokter salah mengira “Jangan khawatir Dok, Abang mengalami kecelakaan saat dia masih muda. Itu bukan sejak lahir... dan lagi pula... dia bukan ayah biologisnya”
Dokter itu tampak bingung. “Oh, maafkan saya” katanya. “Jujur saja, saya kira dia suamimu, maksud saya…”
“Jangan khawatir tentang hal tersebut dok.” Freen tersenyum menanggapinya.
-
-
-
Rebecca tidak bisa berhenti tersenyum dalam perjalanan pulang. Bahkan Damian yang mengantar mereka hanya menggelengkan kepalanya melihat Rebecca yang selalu tersenyum “Mas Raja keliatannya sangat bahagia hari ini”
"Tentu saja Aku bahagia" Rebecca menanggapi dengan bangganya.
Mereka sampai, Freen dan Rebecca masuk ke dalam rumah. Kebetulan hari itu Mario, Amanda, Hengky dan yang lainnya masih belum pulang dari kantor.
Rebecca ikut masuk kedalam kamar Freen, menutup pintu dan mulai menarik Freen untuk memperdalam ciuman.
“AKU PUNYA BAYI KEMBAR!” Rebecca berkata sambil melakukan tarian konyolnya di kamar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sedekat Nadi (Beckyfreen)
Romance"Meskipun dalam diriku tidak mengalir darah mu, Aku akan selalu menjadi penguat dan pelindung keluarga Adhyaksa" _ Raja _ tidak terikat darah bukan berati tidak bisa menjadi keluarga. Kesetiaan lebih erat ikatannya dari sedarah.