BAB 12 Dapatkah?

428 69 8
                                    


Apa kabar para pembaca yang baik hati, semoga selalu sehat dan bahagia dimanapun kalian berada..

Apakah ceritanya membosankan, maaf jika membosankan...
sudah diusahakan dengan semaksimal mungkin...

Kalo masih ada Typo harap dikoreksi atau dimaklumi aja ahahaha...

yuk kita lanjut aja ceritanya...

.

.

.

Sejak pertemuan pertama Mario dengan wanita yang terlihat mirip dengan Baifern, Mario tidak bisa menghilangkan bayang-bayang wanita itu.

Mario bahkan tidak bisa menolak keinginan hatinya untuk selalu bertemu dengan wanita itu. Hingga terjadilah insiden yang tidak diinginkan.

Lantaran terlalu mabuk dan entah apa yang ada dalam minuman Mario membuatnya berakhir melecehkan wanita bernama Amanda Jansen.

Mario memutuskan untuk menebus kesalahannya atas perbuatan yang telah dia lakukan kepada Amanda. Karena Amanda sempat bilang bahwa wanita itu jatuh cinta dengan Mario, tapi kecewa karena Mario menyebut nama wanita lain saat melakukannya.

-

-

-

Keesokan paginya Mario mengajak Amanda untuk ikut sarapan di rumah Mario, bersama Freen dan Raja. Freen melotot saat Mario memperkenalkannya dan mulai menginterogasinya.

Karena Mario kasihan pada Amanda lantaran pertanyaan yang menyudutkan dari Freen akhirnya Mario menyuruh Freen berhenti bertanya. Saat Amanda izin untuk ke kamar mandi, Freen meledak

"Kakek! Apa yang Kakek pikirkan? Maksudku, aku tidak keberatan kalau kakek punya pasangan baru, tapi dia berapa usianya? 25?"

"29" Mario mengoreksinya.

"Kakek, tolong pikirkan hal ini dengan baik. Menurutku dia hanya mengincar uangmu"

"Haruskah aku melakukan pemeriksaan latar belakang?" Raja ikut dalam pembicaraan.

"TIDAK. Aku tidak bisa menolak yang sudah terjadi. Berpikirlah terbuka, oke? Tolong?"

"Kakek membawa orang asing ke rumah kami" kata Freen.

"Aku membawa orang asing ke rumahku lebih dari 20 tahun yang lalu dan Aku bersyukur telah melakukannya" Mario melirik Raja.

"Guru, kita tidak bisa berharap dua situasi berbeda akan memberikan hasil yang sama" Raja memberikan pendapatnya.

"Aku tahu Raja" Entahlah Mario tetap pasrah.

"Berhati-hatilah, Guru?"

"Aku tidak menyukainya. Aku tidak akan menyukainya sampai aku tahu bahwa dia tulus padamu, Kakek" Freen cemberut saat mengatakannya.

"Beri dia waktu, oke?" Mario meyakinkan Freen.

Freen menghela nafas, "Aku hanya melakukan ini untukmu, Kakek"

"Terima kasih" kata Mario.

"Pak Mario, sebaiknya aku pergi" Amanda muncul beberapa menit kemudian.

"Apa? Tapi kamu belum selesai sarapannya"

"Aku tidak lapar lagi. Terima kasih atas keramah tamahannya" Dia membungkuk sedikit.

"Biarkan aku mengantarmu pulang"

Sedekat Nadi (Beckyfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang