Hai... hai.. haii.... pembaca yang baik hati kembali lagi dengan penulis amatiran ini...
semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia pastinya...
terimakasih atas dukungannya terhadap cerita ini baik itu lewat vote dan komen dari kalian...
ndak usah basa-basi ya, yuk kita lanjut aja...
oiya jangan lupa nonton treaser The loyal pin ke 2 : https://www.youtube.com/watch?v=exVk_MXF3xg
-
-
-
Perasaan Rebecca benar-benar kacau akhir-akhir ini karena sikap Tuan Putrinya. Freen terlihat kelelahan dan sedih. Rebecca bahkan dapat memastikan bahwa berat badan Tuan Putrinya turun drastis, lingkaran hitam di bawah matanya menandakan Freen pasti kurang tidur. sudah tiga hari sejak Freen kembali, mereka belum berbicara sepatah katapun. Bahkan Freen terkesan menghindari Rebecca, tidak membalas satu pesan pun darinya saat berada di Bali. Freen lebih sering mengurung dirinya di kamar.
Rumah barunya belum selesai, jadi Hengky dan pengawalnya menginap di wisma. Rebecca bersyukur bahwa Freen tinggal di kamar lamanya, setidaknya Rebecca tidak melihat Freen berbagi kamar dengan si brengsek itu.
Jujur saja keheningan diantara mereka benar-benar membunuh Rebecca, tapi dia tidak punya waktu berdua dengan Freen. Rebecca ingin memeluknya, mencium aroma sampo stroberinya lagi.
Saat di ruang makan Rebecca selalu memperhatikan bagaimana Freen terlihat melamun saat sarapan, bukan hanya Rebecca yang mengkhawatirkan keadaan Freen Mario juga jelas khawatir melihat perubahan itu. Pagi ini mario mengamati interaksi kedua orang yang dia sayangi, melihat ke arah Rebecca kemudian kembali ke Freen lagi.
Malam itu saat Rebecca sedang dalam perjalanan kembali ke rumahnya. Rebecca menyempatkan mengobrol sebentar dengan Mario tentang rumah baru, keamanan baru, namun dia menghindari topik tentang Freen. Mario meninggalkan ruang perpustakaan terlebih dahulu karena esok dia akan ada rapat pagi. Rebecca memutuskan untuk tinggal sebentar untuk mencari beberapa buku bacaan.
Jantungnya berdetak lebih cepat saat dirinya bertemu Freen di ruangan itu. Freen sempat mengangkat wajahnya beberapa detik dan kembali menunduk. Bahkan tanpa sepatah katapun dia mulai berjalan pergi hendak meninggalkan ruangan. Rebecca mengerutkan kening saat melihat reaksinya. Rebecca meraih pergelangan tangannya. Cukup terkejut saat Freen menarik tangannya dan melepaskan dirinya.
"JANGAN SENTUH AKU!"
Rebecca terluka mendengarnya ditambah melihat Freen berusaha melarikan diri darinya. 'Apa yang terjadi padamu, Bebe? Apa yang terjadi pada kita?'
-
-
-
Keesokan harinya saat makan malam Rebecca terlihat selalu menatap Freen, bertanya dalam hatinya kenapa Freen menghindarinya. Bahkan dia tidak peduli saat Mario menatap bergantian ke arahnya dan Freen. Rebecca terus menatap Freen tapi yang di tatap bahkan tidak memiliki keberanian untuk mengangkat kepalanya sedetikpun Freen hanya melihat ke arah piringnya. Hengky dan Amanda sedang tidak ada di sana pada saat itu, Rebecca juga tidak peduli kemana mereka pergi justru dia berterima kasih karena mereka tidak ada.
Mario cukup jengah melihat keadaan itu hanya bisa menarik napas berat. Setelah selesai makan malam Freen segera pamit dan langsung menuju kamarnya. Mata Rebecca mengikuti Freen sampai dia menghilang. Rebecca berdiri setelah tidak lagi melihat Freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedekat Nadi (Beckyfreen)
Romance"Meskipun dalam diriku tidak mengalir darah mu, Aku akan selalu menjadi penguat dan pelindung keluarga Adhyaksa" _ Raja _ tidak terikat darah bukan berati tidak bisa menjadi keluarga. Kesetiaan lebih erat ikatannya dari sedarah.