BAB 14 Fakta

454 69 11
                                    

Haloo pembaca yang baik hati,,, kita lanjut lagi yuk ceritanya...
maaf sudah lama updatenya...
karena jujur agak galau mau lanjutin ceritanya...

Oiya sampe lupa, doa tulus KA untuk kalian, semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia...
tidak usah lama-lama yuk lanjut bacanya.

-

-

-

Sebulan telah berlalu dan besok adalah hari ulang tahun Freen. Raja akan selalu jadi yang pertama mengucapkan selamat kepada Tuan Putrinya, jadi malam ini dia mengirim pesan singkat untuk Freen.

'Hai, Tuan Putri yang berulang tahun. Maukah kamu mengunjungi pelayanmu saat tengah malam nanti?'

Sementara itu di kamarnya yang nyaman Freen sedang tersenyum manis saat membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh Raja.

Udara malam itu cukup dingin jadi Freen memutuskan untuk mengenakan pakaian tebal dan sweater. Meskipun jalanan yang dilaluinya saat ini gelap, hanya ada sedikit cahaya dari rumah Raja. tidak membuat Freen takut atau tersesat, Freen bahkan bisa berjalan kesana dengan mata tertutup.

"Raja!" Freen berteriak ketika sampai di danau.

Raja terlihat sedang memegang kue ulang tahun kecil dengan lilin kecil di atasnya, saat lampu di sepanjang jalan setapak mulai menyala.

"Selamat ulang tahun Tuan Putri. Kuharap aku bisa bernyanyi untukmu" Raja tersenyum saat membuat isyarat sambil memegang kue kecil dengan sebelah tangannya.

"Terima kasih" Freen ikut tersenyum.

"Sekarang buatlah permohonan"

Freen mulai memejamkan mata dan meniup lilinnya. Raja mengeluarkan remote kecil, segera lampu di belakang mereka menyala, memperlihatkan sudah tertata karpet piknik, ada botol sampanye dan dua buah gelas di atasnya. Raja membuka botol sampanye dan menuangkannya ke dalam gelas.

"Selamat datang di dunia orang dewasa" Mereka berdua tersenyum dan bersulang.

Freen meletakkan kembali gelasnya dan tersenyum saat memperhatikan Raja sedang berusaha menghiasi sekitar danau dengan lampu kecil dan lilin.

"Terima kasih. ini sangat indah"

"Apapun untukmu, Tuan Putri"

Tatap mata keduanya bertemu, Freen berkata "Kamu masih ingat janjimu kan?"

Raja mengangguk."Apa yang tuan putri inginkan?"

"Cium aku"

Raja berkedip tidak percaya, "A_Apa?"

"Aku ingin kamu menciumku" Freen mengulangi lagi perkataannya.

"Tetapi---"

"Kamu sudah berjanji"

"Iya Tuan Putri, tapi..."

"Cium aku, Raja. Kumohon..."

Caranya menatap, memohon kepada Raja membuat hatinya terasa sakit. 'kamu tidak perlu memohon, Tuan Putri. Aku milikmu, aku akan selalu menjadi milikmu.' ingin rasanya Raja mengatakannya.

Raja mulai mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada Freen, menatap wajahnya yang cantik, bibirnya yang indah. Raja memiringkan kepalanya dan mendekat hingga dia bisa merasakan nafas Freen di wajahnya.

Otaknya mengambil alih kewarasannya lagi, sehingga membuat Raja berhenti bergerak, tampak ragu-ragu. 'Haruskah Aku melakukannya? Atau haruskah Aku menolak permintaannya?'

Sedekat Nadi (Beckyfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang