Sebelum kalian baca, aku saranin kalian buat follow akun instagram aku dulu @laquittaailiseu
Soalnya di beberapa part ada yang versi chatnya. Jadi buat yang pengen lihat lebih jelas ala chattingan pada umumnya kalian bisa liat di sana. Thank's.
Happy reading guys! Jangan lupa follow sebelum membaca..
***
"Minggu depan gue ada kerjaan di luar kota," ujar Nathan sembari menggulung mie dengan garpunya. "Lama," sambungnya lagi. Pria itu menyodorkan gulungan mie itu ke mulut Anindita yang duduk di sampingnya. "Aaaa...," titahnya.
"Berapa lama?" tanya Anindita dengan mulut penuhnya.
"Mungkin sekitar dua minggu di sana."
Raut wajah Anindita yang semula penuh kebahagiaan lantaran permintaannya malam tadi direalisasikan oleh sang kekasih pun sontak berubah.
"Kok lama?" tanyanya dengan wajah yang sendu. "Entar naskah gue gimana? Mana gue suka writer block lagi kalo ngga ada lo."
Nathan tersenyum tipis sambil geleng-geleng kepala, "Lo tuh ya, pacar pergi bukannya takut kangen atau takut digodain cewek lain, malah takut kena writer block," protesnya.
"Ye... itu mah lo yang ngarep," ujar Anindita. "Lagian mana ada yang mau godain om-om mesum kaya lo, yang ada mereka takut dibungkus," kelakar Anindita berhasil menyingung kembali masa lalu Nathan dengan Hera.
Walaupun begitu, nampaknya keduanya sama-sama sudah tak mempermasalahkannya. Justru hal itu seringkali menjadi bahan candaan bagi Anindita untuk mengejek Nathan. "Dasar cewek, sekalinya tau masa lalu cowoknya aja, ngga berhenti dibahas."
"Ngga akan, gue ngga bakalan berhenti bahas itu sampe kapanpun," balas Anindita tak mau kalah.
"Iya, iya terserah lo aja. Asal lo ngga ngambek si gue fine fine aja," kata Nathan. "Tapi ngga adil banget tau, masa cuma lo doang yang tau masa lalu gue. Sekarang giliran lo dong, yang ceritain masa lalu lo," usul Nathan.
Seketika ruangan itu menjadi hening. Nathan yang tengah fokus menggulung mie, sedangkan Anindita diam dengan pandangan mata yang kosong. Bahkan mulutnya juga ikut berhenti mengunyah hingga membuat Nathan yang hendak menyuapi pun mendadak heran dengan perubahan ekspresi sang kekasih.
"Ta?"
Anindita bergeming.
"Ta?"
Untuk kedua kalinya, Nathan kembali memanggil Anindita, namun kali ini, sembari melambaikan salah satu tangannya di depan wajah wanita itu. "Are you okay?" tanyanya.
Aninidita yang sempat terkesiap sontak menggeleng dan berkata, "Ngga papa."
"Yakin lo ngga papa?"
Anindita mengangguk meyakinkan sembari mengalihkan pembicaraan ke arah lain. "Eh, lo emang mau ke mana sih? Gue boleh nyusul ngga kalo otak gue lagi buntu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Date With Benefit
Fiksi UmumMenjatuhkan harga diri dengan menyatakan cintanya kepada seorang pria adalah harga mati yang harus dibayar oleh seorang Resyakilla Rumi Anindita. Walaupun begitu, Anindita sama sekali tak menyesalinya lantaran pria yang ia tembak adalah Nathaniel El...