Menjatuhkan harga diri dengan menyatakan cintanya kepada seorang pria adalah harga mati yang harus dibayar oleh seorang Resyakilla Rumi Anindita. Walaupun begitu, Anindita sama sekali tak menyesalinya lantaran pria yang ia tembak adalah Nathaniel El...
Akhirnya selesai juga nulis part ini. Sorry banget kalo lama update. Beberapa hari ini emang aku bener-bener super sibuk sama writer block juga. Aku harap kalian ngga kecewa sama part kali ini. Ditunggu komen kaliaannn.
Oh iya, sebelumnya aku mau ingetin lagi buat baaca additional part 21 di karyakarsa. Dan untuk part ini khusus buat reader 18+ ya. Jadi mohon bijak dalam membaca. Thank's.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
+628xxxxxxxxxx
Mengirim foto Rumi dan Nathan di club
Do you know her Mr. Santoso?
Harish Adji Santoso
Who are you?
+628xxxxxxxxxx
Mengirim foto Rumi dan Nathan berciuman di koridor hotel
Harish Adji Santoso
Tell me where my daughter now!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Versi chat ini bisa kalian lihat di akun Instagram aku @laquittaailiseu
Amarah pria paruh baya itu sangat terlihat jelas di wajahnya. Beliau adalah Harish Adji Santoso, pria yang tengah meremat erat ponsel di tangannya. Hal itu bermula ketika nomor tidak dikenal tiba-tiba mengiriminya sebuah foto di mana putri keduanya tengah bersama seorang pria di sebuah klub malam dalam keadaan mabuk. Dan yang lebih parahnya lagi, keduanya kepergok memasuki sebuah hotel yang ia ketahui bertempat di Bandung. Hal itulah yandg membuat darahnya mendidih hingga reflek melemparkan sebuah vas bunga dari atas meja kantornya.
"Dasar anak tidak becus! Bisanya cuma malu-maluin keluarga," desisnya.
Tanpa pikir panjang, Harish langsung menyambar kunci mobil dan bergegas pergi menyambangi apartement putrinya yang sudah pulang dari liburannya tiga hari yang lalu itu.
