Capture 22

41 5 0
                                    




HAPPY READING








Vania kini sedang berada di toilet. Tadi saat di kantin setelah selesai makan ia pamit pergi ke toilet dan akan kembali lagi. Di toilet Vania hanya membasuh muka dan termenung menatap dirinya di cermein, dari tadi perasaannya gelisah ia masih memikirkan tentang teror tadi.

Setelah perasaannya agak tenang Vania keluar dari toilet sebelum keluar ia merapihkan rambutnya sebentar barulah ia keluar dari toilet dan akan kembali ke kantin namun di pertengahan jalan ia berpapasan dengan Aletta. Aletta yang melihat Vania pun tersenyum manis dan menyapanya.

"Hai Vani" sapa Aletta ramah disertai dengan senyum manisnya.

Vania hanya membalas dengan senyuman. Ia sebenarnya ingin segera pergi entah mengapa jika berada di dekat Aletta ia merasa perasaannya tak enak seperti akan terjadi sesuatu.

Vania tau betul sifat Aletta, dia sebenarnya tidak sebaik ini, Aletta itu licik. Vania tau sifat Aletta karena ia pernah mencari tau. Bagi orang yang baru mengenal Aletta pasti akan mengira Aletta itu anak baik dan sopan namun itu hanyalah topeng.

Vania hendak pergi namun di tahan oleh Aletta.

"Vani, bisa bicara sebentar" tanya Aletta dan Vania tak menjawab hanya diam menunggu Aletta berbicara.

Namun Aletta tak kunjung berbicara. Vania yang sudah sabar menunggu pun jadi kesal, ia akan kembali ke kantin dan jam istirahat akan habis.

"Mau bicara apa buruan, gue mau ke kantin" ucap Vania setenang mungkin padahal ia sudah menahan kesal.

"Aku mau minta nomor hp nya Albiru" ucap Aletta dengan masih mempertahankan senyumnya.

Vania memandang Aletta dengan alis terangkat sebelah. Vania tidak tau apa Aletta rencanakan dan apa yang Aletta inginkan. Jadi ia harus waspada dengan Aletta karena Aletta akan melakukan apa saja yang dia inginkan.

"Kenapa Lo ga minta sama orangnya langsung aja" ucap Vania.

"Aku malu Vani, kamu kan orang terdekatnya Albiru jadi aku mintanya sama kamu aja ya" ucap Aletta.

"Buat apa" tanya Vania masih berusaha sabar.

"Ga buat apa apa, aku cuma pengen deket sama Albiru" ucap Aletta.

"Gue nggak mau ngasih nomor orang sembarangan" ucap Vania mulai habis kesabarannya.

"Tapikan kamu orang terdekatnya" ucap Aletta masih memaksa Vania agar mau memberikan nomor hp Albiru, tentu Vania tak akan memberikan dengan suka rela.

"Mau gue orang terdekatnya atau engga, tetap gue ngga akan ngasih, udah ya gue mau ke kelas bel udah mau bunyi" ucap Vania langsung melenggang pergi tanpa mendengar ucapan yang akan Aletta ucapkan.

Aletta memandang punggung Vania dengan tangan terkepal, setelah melihat punggung Vania yang menghilang di balik tembok Aletta berbalik dan kembali berjalan menuju kelas.

.
.
.
.
.
.
.

Bel pulang berbunyi. Murid murid bergegas pulang kerumah masing masing, tapi ada juga yang belum pulang contohnya seperti anak anak yang sedang mengikuti ekskul.

Sama halnya dengan Nara, ia mengikuti ekskul basket karena Nara juga menyukai olahraga basket. Selain hobi menggambar Nara juga hobi bermain basket. Di rumah pun kadang ia bermain basket dengan sang adik.

Ke tiga sahabatnya sudah pulang karena memang hari ini mereka tidak ada jadwal ekskul. Hanya Nara dan Naomi yang ada jadwal ekskul hari ini, dengan Naomi yang mengikuti ekskul taekwondo. Ya, gadis itu kembali mengikuti ekskul taekwondo katanya sih untuk mengasah ilmu beladirinya.

Astrea High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang