HAPPY READING
-
-
-
-
-
-
"Enggak, Dika gak mungkin kayak gitu!"
Nara masih tetap kekeuh bahwa bukan Dika lah pelaku peneroran ini dan penyebab teman-temannya meninggal satu per satu, namun Naomi dan Felicya tetap dengan pendirian nya, mereka masih menduga bahwa semua ini ada kaitannya dengan Dika.
Vania yang sendari tadi diam pun tidak tau harus melakukan apa, dia juga bingung harus mempercayai siapa. Tapi yang di bicara kan Naomi itu masuk akal juga, tapi di sisi lain diri nya juga masih belum percaya jika Dika terlibat dalam masalah ini.
"Apa yang buat lo yakin, kalau Dika adalah pelakunya?" Tanya Nara masih kekeuh dengan pendirian nya.
"Si peneror ini awal nya cuma mengincar mereka yang sering terlibat melakukan tindakan bully di sekolah, lo nyadar gak si? Mereka Yang menjadi korban adalah orang-orang yang sering membully Dika" jawab Naomi panjang lebar.
"Mungkin itu cuma kebetulan" celetuk Vania di tengah-tengah pembicaraan mereka.
Sontak ke tiga nya yang mendengar celetuk kan Vania pun mulai menatap Vania, kini Vania seperti tengah di tatap tiga singa yang tengah mencari mangsa nya.
Felicya yang biasa nya terkenal paling kalem dan memiliki wajah imut, ntah kenapa saat ini berubah seperti bukan Felicya.
"Apa? Bener kan?" Tanya Vania yang sedikit merasa tidak nyaman di tatap seperti itu oleh teman-teman nya.
"Kebetulan kamu bilang? Bahkan saat ada kejadian mayat yang di temukan di area sekolah, Dika selalu menghilang ntah kemana?" Ujar Felicya ikut membuka suara.
Saat ini masalah nya semakin rumit, belum mereka menemukan pelaku utama yang sudah meneror mereka muncul masalah baru, Gala dan gang nya kerap kali ingin mencelakai anggota gang Aodra.
Bahkan baru dua minggu yang lalu Nara sudah menjadi korban lelaki itu, sebenarnya mereka sudah lelah dengan semua masalah ini, tapi jika tidak secepatnya di selesai kan semua nya akan semakin rumit.
Mereka harus menemukan pelaku utama nya dan menyeret si pelaku masuk ke jeruji besi, mereka tidak mau ada yang terluka kembali setelah ini.
"Mungkin waktu itu Dika ada urusan?" Jeda Vania "Kalian jangan cuma fokus ke satu orang, musuh kita banyak. Bisa jadi Letta pelakunya?" Usul Vania.
"Letta? Waktu itu dia belum pindah ke sekolah kita" jawab Nara bingung.
Vania menghela nafas pelan, seperti nya teman-teman nya belum faham dengan arah pembicaraan Vania, di sini musuh mereka bukan hanya satu jadi mereka harus waspada.
"Gue tau selicik apa perempuan itu, dia bakal menghalau segala cara buat dapetin apa yang dia mau. Bisa jadi dia menyuruh orang untuk melakukan teror itu" ujar Vania menjelaskan.
"Yang menjadi pertanyaan nya, tujuan itu mak Lampir buat apa coba?" Celetuk Naomi geram.
Vania terdiam sejenak, gadis itu mulai menatap mereka satu persatu, di rasa Vania mulai serius sekarang. Mereka pun juga ikut mulai serius, sekarang teror si pelaku sudah tidak bisa di remeh kan lagi.
Mereka sudah mulai bermain fisik dengan ke lima gadis itu, kemungkinan si pelaku bukan hanya mengincar satu orang mungkin mereka semua.
"Letta dari dulu gak suka sama gue, bisa jadi dia ngincar gue dan kalian juga kena imbas nya karena kalian teman gue" jeda Vania "Untuk korban yang lain nya, gue gak tau itu ulah Letta atau bukan tapi.. Mungkin karena bu laras" lanjut Vania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrea High School
Mystery / ThrillerUTAMAKAN VOTE SEBLUM MEMBACA CERITA INI UNTUK DI BACA BUKAN DI TULIS ULANG!! . . . . . . . . Astrea High School sekolah yang terkenal dengan predikat nya yang bagus, banyak mendapatkan prestasi dan banyak juga murid-murid yang ber prestasi...