Prolog

38 0 0
                                    

Venesia, 18 Agustus 2010
Di Rumah Sakit

Seketika, ada sepasang Suami yang bergegas ke Rumah Sakit sambil memegang erat tangan Istrinya yang akan melahirkan. Mereka pun ditemani oleh para perawat dan juga dokter yang ada di sana. Adapun suami yang berada di samping Istrinya benar-benar berharap agar anak yang dikandung oleh Istrinya benar-benar selamat. Begitu juga sang Istri, ia berharap bisa melahirkan dengan keadaan selamat dan bayi yang dikandungnya benar-benar tidak memiliki kekurangan sedikit pun. Akhirnya, mereka pun sampai pada ruangan persalinan dan sang Suami tersebut hanya bisa menunggu di ruang tunggu.

"Tolong, lahirkan anak kita dengan keadaan selamat" ucap sang Suami yang memohon kepada Istrinya,
"Semoga saja aku bisa melahirkan anak kita dengan selamat dan tentunya dalam keadaan sehat" ucap sang Istri yang bermakna pengharapan agar anaknya lahir dengan selamat,
"For now, I hope you can wait at the front of this room."
"Doctor, please... save my children and my wife"
"I will do my best for your wife and your child"

Dokter dan juga perawat yang ada di sana sudah mulai untuk melakukan tindakan untuk melahirkan anak yang dikandung oleh sang Istri tersebut. Adapun sang Suami, hanya bisa terduduk karena ia tidak bisa melihat proses persalinan dari Istrinya. Ia pun mencoba untuk menenangkan dirinya dan langsung mengambil sajadah untuk melaksanakan shalat. Sang Suami pun melaksanakan shalat dengan penuh tangisan air mata, yang menandakan bahwa ia berharap agar Tuhan bisa menyelamatkan istrinya dan juga anak yang dikandungnya.

"Ya Allah, aku hanya berharap agar Engkau bisa menyelamatkan Istriku dan anak yang dikandungnya. Semua bergerak atas kuasa-Mu. Ya Allah, berikanlah kami keajaiban yang indah dari kisah ini. Karena aku tahu, Engkau adalah pencipta skenario terbaik"

Satu jam kemudian

"Mister, wake up" ucap perawat yang membangunkannya,
"Ha? I fell asleep just after praying"
"We congratulate you, that you have a daughter"
"Has my wife given birth?"
"Yes, you can see it"

Sang Suami pun langsung bergegas untuk pergi ke ruang persalinan, dan ia pun benar-benar terkejut saat melihat Ibu dan anaknya selamat. Ia pun benar-benar menangis, dan berterima kasih kepada Tuhan bahwa Dia benar-benar mendengarkan doa-doanya, dan mengabulkan nya.

"Suamiku, kita punya anak perempuan..." ucap Sang Istri yang menangis bahagia
"Alhamdulillah..." ucap Sang Suami yang bersyukur atas pemberian Tuhan kepada mereka,
"Suamiku, adzankan anak kita"
"Baiklah..."

Sang Suami pun langsung mengumandangkan Adzan di telinga kanan dan Iqamah di telinga kirinya. Ia pun memegang dengan penuh cinta, dan anak tersebut tersenyum ke arah Sang Suami, seperti ia ridha dilahirkan di dunia bersama dengan mereka.

"Suamiku, apa kau mau memberikan nama yang baik untuknya?"
"Tentu saja, aku akan memberikan nama yang baik untuknya. Adapun nama anak kita ini adalah–"

Pontianak, 14 Juli 2020
Di sebuah Sekolah Dasar

Adapun anak yang dikandung oleh pasangan Suami Istri tersebut sudah berumur 11 tahun, dan ia pun diantar oleh kedua orang tuanya menggunakan mobil. Ia pun langsung pergi ke gerbang sekolah untuk bersalaman dengan gurunya.

"Kamu pasti peserta didik baru ya?" ucap seorang guru,
"Iya" ucap seorang perempuan yang baru sampai di gerbang sekolah,
"Selamat datang di sekolah ini dan Selamat Pagi"
"Selamat Pagi.."

Ia pun langsung masuk ke halaman sekolah, akan tetapi ia dihalangi oleh seorang anak laki-laki yang ingin menghalanginya untuk pergi ke kelas.

"Hey, kamu pasti anak baru ya" ucap anak laki-laki yang menghalangi
"Memangnya kenapa?"
"Biasanya, anak baru itu memberikan setoran ke senior. Apa kamu kira sekolah ini bisa memberikan sesuatu yang menyenangkan bagimu?"
"Oh, apa kamu salah masuk tempat, ini adalah sekolah bukan tempat perbudakan" ucap perempuan tersebut dan seketika langsung ditampar olehnya,
"Dengar ya Nona, Aku adalah Daniel. Orang-orang pada takut kepadaku, dan mereka akan langsung memberikan setoran kepadaku karena aku adalah orang terkuat yang pernah ada. Kalau kamu tidak memberikan setoran, maka aku akan menyiksamu sampai babak belur"
"Silahkan saja, tapi aku tidak akan memberikan apapun kepadamu"
"Kurang ajar!"

Daniel pun kemudian menyiksa perempuan tersebut tanpa ampun, mulai dari tamparan, tinjuan bahkan tendangan. Tak lama kemudian, ada seorang perempuan yang langsung menghampiri perempuan tersebut dan bersiap-siap untuk memberikan pukulan ke arah Daniel.

"Daniel..!!!" ucap perempuan yang bersiap-siap untuk meninju Daniel,

Daniel pun akhirnya terkena tinjuan dari siswi yang menyelamatkannya. Tak lama kemudian, ada seorang siswa yang menghampiri Daniel dan memperingatkannya.

"Daniel, kamu tahu yang kamu serang adalah perempuan." siswa tersebut melayangkan tendangan ke atas yang membuat Daniel seketika pingsan. Adapun siswi yang menyelamatkan seorang siswi lain langsung menolongnya.
"Apa kamu tidak apa-apa?" tanya siswi yang menyelamatkannya,
"Aku tidak apa-apa, terima kasih telah menyelamatkanku"
"Ngomong-ngomong, kamu anak baru ya?"
"Iya, aku adalah murid pindahan"
"Kalau begitu, aku mulai memperkenalkan diri. Namaku Syifa, dan namamu?" ucap Syifa yang memperkenalkan diri,
"Namaku Venesya, senang bisa berkenalan denganmu" ucap Venesya yang pada akhirnya memperkenalkan dirinya,
"Kamu memang dulunya, sekolah di mana?"
"Aku dulunya berasal dari Venesia, Italia."
"Wah, kamu berarti kamu asli dari Eropa ya?"
"Ayahku dan Ibuku sebenarnya orang Indonesia, tetapi Ayahku mendapatkan pekerjaan di Italia, lebih tepatnya di Venesia. Kebetulan, saya lahir di sana"
"Waah... menarik"

Tak lama kemudian, datanglah seorang siswa yang membuat Daniel pingsan

"Kamu pasti anak baru ya?"
"Iya, terima kasih atas pertolongannya"
"Perkenalkan, nama saya Radit. Bisa dibilang saya adalah kakak kelasmu. Syifa, tolong bawa dia ke UKS" ucap Radit sambil memperkenalkan diri,
"Baik kak..."
"Ayo Venesya, kita ke UKS, sepertinya kamu perlu mendapatkan pertolongan pertama"
"Baik.."

Syifa dan Venesya langsung pergi ke UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama. Tak lama kemudian, mereka juga melihat siswi yang menjaga UKS tersebut dan Venesya langsung diberikan pertolongan pertama olehnya.

"Apakah kamu berkelahi?" tanya siswi yang menggunakan baju dokter cilik,
"Hanya mengalami musibah saja" ucap Venesya,
"Kamu pasti siswi baru di sini ya?"
"Iya"
"Perkenalkan, namaku Dista. Kalau kamu?"
"Namaku Venesya, senang berkenalan denganmu"
"Senang berkenalan denganmu juga"

Venesya pun dirawat sementara di UKS karena awalnya mendapat pukulan yang menyiksa dari Daniel. Bahkan mesti Radit yang turun tangan untuk menghajar Daniel yang membuatnya pingsan. Tak lama kemudian, Dista pun memberikan perawatan yang intens kepadanya.[]

The Little Philosopher : Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang