Episode 13 : Kebebasan dan Tanggung Jawab

4 0 0
                                    

Pagi itu, suasana rumah Venesya terasa sedikit berbeda. Ayahnya, Pak Giovanni, sedang bersiap-siap untuk melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Kali ini, tujuannya adalah Yokohama, Jepang. Venesya merasa campur aduk antara sedih karena harus berpisah sementara dengan ayahnya dan bangga karena ayahnya selalu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Sebelum berangkat, mereka sarapan bersama di meja makan. "Venesya, ingat pesan Papa ya. Meski Papa tidak ada di sini, kamu harus tetap menjaga diri dan membantu Mama," kata Pak Giovanni sambil tersenyum lembut.

"Iya, Papa. Aku akan selalu membantu Mama dan mematuhi aturan di rumah," jawab Venesya dengan penuh semangat.

Setelah sarapan, mereka berangkat ke bandara. Dalam perjalanan, Pak Giovanni berbicara tentang kebebasan dan tanggung jawab. "Venesya, Papa ingin kamu ingat bahwa dengan kebebasan yang kita miliki, datang juga tanggung jawab. Apa yang kamu pahami tentang kebebasan dan tanggung jawab?"

Venesya berpikir sejenak sebelum menjawab, "Menurutku, kebebasan adalah kemampuan untuk melakukan apa yang kita inginkan, tapi kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita dan tidak merugikan orang lain."

Pak Giovanni tersenyum bangga. "Benar sekali, sayang. Kebebasan tanpa tanggung jawab bisa menyebabkan kekacauan. Tanggung jawab adalah kunci untuk menggunakan kebebasan kita dengan bijaksana."

Sesampainya di bandara, mereka berdiri di dekat gerbang keberangkatan. Pak Giovanni memeluk Venesya dan istrinya dengan erat. "Papa akan kembali secepat mungkin. Jaga diri kalian baik-baik."

"Iya, Papa. Hati-hati di jalan," jawab Venesya dengan mata berkaca-kaca.

Setelah mengantar ayahnya, Venesya dan ibunya pulang ke rumah. Di perjalanan pulang, Venesya merenung tentang percakapan mereka tadi. Ia merasa bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan bahwa ia bisa bertanggung jawab.

Hari-hari berikutnya, Venesya menjalankan rutinitasnya dengan penuh kesadaran akan tanggung jawabnya. Ia membantu ibunya dengan pekerjaan rumah, belajar dengan giat, dan menjaga adiknya dengan penuh perhatian.

Di sekolah, Venesya berbagi pengalaman tentang kebebasan dan tanggung jawab dengan teman-temannya, terutama Syifa, Yasmin, dan Dista. Mereka berdiskusi tentang bagaimana mereka bisa menggunakan kebebasan yang mereka miliki untuk hal-hal yang positif.

"Syifa, apa menurutmu kebebasan itu?" tanya Venesya saat mereka duduk di taman sekolah.

Syifa menjawab, "Menurutku, kebebasan adalah kesempatan untuk mengejar apa yang kita cintai dan peduli, tapi kita harus tetap sadar akan tanggung jawab kita terhadap orang lain."

Yasmin menambahkan, "Aku setuju. Terkadang, kita merasa kebebasan itu berarti kita bisa melakukan apa saja tanpa konsekuensi, tapi sebenarnya kita harus mempertimbangkan dampak dari tindakan kita."

Dista yang biasanya tenang, juga memberikan pandangannya. "Kebebasan dan tanggung jawab itu seperti dua sisi dari satu koin. Kita tidak bisa memiliki satu tanpa yang lain."

Percakapan mereka semakin dalam dan menarik, membuat mereka semakin memahami pentingnya keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah beberapa hari menjalani rutinitas dengan penuh tanggung jawab, Venesya merasa ada pertanyaan yang mengganjal di benaknya. Percakapan dengan ayahnya tentang kebebasan membuatnya berpikir lebih dalam tentang apa arti sebenarnya dari kebebasan dan tanggung jawab. Suatu sore, setelah selesai sekolah, Venesya memutuskan untuk pergi ke ruangan Pojok Berpikir untuk berdiskusi dengan Pak Ahmad Averroes.

Ruangan Pojok Berpikir adalah tempat yang tenang dan nyaman, penuh dengan buku-buku filsafat dan karya sastra dari berbagai zaman dan budaya. Pak Ahmad Averroes sedang duduk di sudut ruangan, membaca sebuah buku tebal ketika Venesya masuk.

The Little Philosopher : Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang