Pagi itu, di kelas Pak Faisal, suasana terasa berbeda. Pak Faisal, seorang guru yang dikenal dengan cara mengajarnya yang interaktif, berdiri di depan kelas dengan senyum penuh arti. Di papan tulis tertulis besar-besar: "Hak dan Kewajiban".
"Hari ini kita akan membahas topik penting," kata Pak Faisal dengan suara yang tenang namun penuh semangat. "Hak dan kewajiban. Sebelum kita mulai, siapa yang bisa memberitahu saya apa itu hak dan kewajiban?"
Beberapa siswa mengangkat tangan, termasuk Venesya dan Syifa. Pak Faisal menunjuk ke arah Syifa. "Silakan, Syifa."
Syifa berdiri dan menjawab, "Hak adalah sesuatu yang kita miliki sebagai bagian dari masyarakat, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus kita lakukan, seperti menjaga kebersihan lingkungan."
Pak Faisal mengangguk puas. "Tepat sekali, Syifa. Hak dan kewajiban adalah dua sisi dari koin yang sama. Kita tidak bisa hanya menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban kita."
Setelah menjelaskan lebih lanjut tentang konsep hak dan kewajiban, Pak Faisal memberikan tugas kelompok kepada para siswa. "Saya ingin kalian mengamati hak dan kewajiban di lingkungan sekolah kita. Setiap kelompok akan mendapatkan area tertentu untuk diamati. Kalian harus mencatat hak apa saja yang ada di area tersebut dan kewajiban apa yang seharusnya dilakukan oleh warga sekolah."
Pak Faisal membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Venesya dan Syifa mendapat tugas untuk mengamati lingkungan hidup di sekitar sekolah. Mereka merasa antusias namun juga menyadari bahwa tugas ini tidak akan mudah.
Setelah keluar dari kelas, Venesya dan Syifa mulai berkeliling sekolah, mengamati berbagai sudut yang sering dilalui oleh siswa dan guru. Mereka segera menyadari bahwa meskipun ada beberapa tempat sampah, banyak siswa yang membuang sampah sembarangan.
"Syifa, lihat ini," kata Venesya sambil menunjuk ke sekelompok sampah plastik di dekat taman. "Ini jelas melanggar kewajiban kita untuk menjaga kebersihan lingkungan."
Syifa mengangguk. "Benar, Venesya. Ini masalah yang serius. Kita punya hak untuk belajar di lingkungan yang bersih, tapi kita juga punya kewajiban untuk menjaga kebersihan itu."
Mereka terus berjalan dan mencatat observasi mereka. Di kantin, mereka melihat banyak siswa yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Di lapangan, mereka melihat botol-botol plastik berserakan.
"Saya pikir kita harus mengusulkan lebih banyak tempat sampah dan mungkin kampanye kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan," kata Syifa.
Venesya setuju. "Ya, dan mungkin kita juga bisa berbicara dengan adik-adik kelas kita tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Mereka perlu memahami bahwa menjaga kebersihan adalah kewajiban kita semua."
Setelah selesai dengan pengamatan mereka, Venesya dan Syifa kembali ke kelas untuk melaporkan hasil pengamatan mereka. Mereka mendapati bahwa masalah kebersihan lingkungan hidup di sekolah masih sangat kurang diperhatikan.
"Kami melihat banyak siswa yang membuang sampah sembarangan," lapor Venesya di depan kelas. "Kami merasa bahwa kesadaran tentang kewajiban menjaga kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Kami ingin mengusulkan beberapa solusi."
Syifa melanjutkan, "Kami pikir perlu ada lebih banyak tempat sampah di area sekolah, terutama di tempat-tempat yang sering dilalui siswa. Selain itu, kami juga ingin mengusulkan kampanye kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan."
Pak Faisal mendengarkan dengan seksama dan kemudian berkata, "Ide yang sangat bagus, Venesya dan Syifa. Mengamati masalah dan mengusulkan solusi adalah langkah penting dalam menjalankan kewajiban kita. Kalian telah menunjukkan pemahaman yang baik tentang hak dan kewajiban."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Philosopher : Next Generation
Novela JuvenilVenesya, seorang gadis remaja berusia 11 tahun, pindah dari kota romantis Venesia, Italia ke sebuah kota kecil di Indonesia karena pekerjaan ayahnya. Awalnya, Venesya merasa canggung dan kesulitan beradaptasi dengan budaya dan lingkungan barunya. Na...