LAP 32 ǀ Mijn liefje

120 17 24
                                    

Otw 3K reads, Love 💗Jangan lupa vote Yesterday Once More, yaps ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Otw 3K reads, Love 💗
Jangan lupa vote Yesterday Once More, yaps ^^

Happy reading!

.
.
.

⋇⋆✦⋆⋇

"Aku sudah mempostingnya, puas?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku sudah mempostingnya, puas?"

"Fair enough." Max tertawa kecil tanpa mengalihkan fokusnya dari jalan.

Dua match dan Hervé kalah telak, mau tak mau gadis itu menjalani kesepakatan yang mereka lakukan sebelum bermain. Sejak meninggalkan museum, Max terus mengejeknya karena di awal Hervé sangat percaya diri kalau dia akan memenangkan tantangan ini, dan gadis itu berkelit dan bilang kalau saja kedua kakinya berfungsi, maka dia bisa memenangkan match ini.

"Sebelum pulang, kita singgah ke sirkuit dekat pelabuhan."

Hervé menoleh. "Kita akan pergi ke Bow-Wow?"

Max mengangguk. "Kalau kau mau, tentunya."

Hervé sedikit menimbang-nimbang, seketika perasaannya menjadi gelisah entah karena apa.

Alis Max bertaut, atensinya kini terbagi. "Kau baik-baik saja?"

"Ya," Hervé tersenyum. "Pastikan Charlie tidak tahu."

"Dia mengizinkan, sudah kubilang tadi, tapi dengan satu syarat, Valentino juga ikut."

Mendengar nama itu, Hervé mengernyit. "Terdengar tidak asing."

Setelah beberapa menit di perjalanan, mereka pun memasuki area sirkuit legendaris itu. Malam ini Bow-Wow terlihat lebih ramai dari biasanya, lebih banyak penggila otomotif dengan mobil-mobil mewah mereka.

 Malam ini Bow-Wow terlihat lebih ramai dari biasanya, lebih banyak penggila otomotif dengan mobil-mobil mewah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yesterday Once MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang