CHAPTER 13

223 24 6
                                    

Daffi tidak mendapati Navya di kamarnya begitu ia membuka mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daffi tidak mendapati Navya di kamarnya begitu ia membuka mata. Perempuan itu sudah tidak berada di sampingnya membuat Daffi langsung terduduk dan melirik jam digital di atas nakas. Pukul 5.30 pagi.

Ia dan Navya benar-benar tidur di ranjang yang sama namun dengan perasaan berbeda. Navya dengan perasaan canggungnya dan Daffi dengan perasaan yang biasa-biasa saja. Ya, memangnya ia harus bagaimana lagi.

Daffi beranjak dari tempat tidur dan memilih untuk keluar kamar. Tujuannya saat ini adalah kamar yang di tempati Navya. Kamar tamu di lantai dasar. Ia yakin perempuan itu berada di sana.

"Pagi Tuan Muda," sapa Ajeng begitu Daffi menginjakkan kaki di lantai dasar. "Sarapan Tuan muda dan Nona Navya sudah tersedia di meja makan," beritahunya sopan.

Daffi mengangguk singkat. "Navya di mana?" tanyanya.

"Nona Navya sedang berada di kamarnya, Tuan, maksud saya kamar yang sebelumnya Nona tempati." Ajeng menunduk merasa bersalah karena salah bicara. "Tadi Nona memaksa ingin menyiapkan sarapan untuk Tuan Muda, tapi saya melarang sesuai perintah Tuan Muda."

Daffi diam menyimak.

"Tapi ekspresi Nona Navya langsung sedih, katanya Nona hanya mau melakukan tugasnya sebagai istri Tuan Muda."

Daffi mendengus pelan kemudian menyuruh Ajeng berlalu yang langsung dituruti perempuan itu. Lalu tanpa berpikir dua kali Daffi menuju kamar Navya.

Sesampainya di depan kamar tersebut Daffi langsung membuka pintu tanpa mengetuk atau meminta izin. Ia langsung mendapati Navya yang berdiri dari kursi roda dan berjalan dengan langkah tertatih-tatih.

"Kamu pasti bisa Vya, demi Mas Adnan, kamu pasti bisa jalan lagi."

Daffi bersandar di kusen pintu dan melipat kedua tangannya di dada melihat pemandangan yang baru pertama kali ia lihat. Istrinya sedang latihan berjalan.

Navya masih belum menyadari kehadiran Daffi, sebab ia sibuk menyemangati dirinya sendiri. Cara Navya berjalan masih kaku dan kesulitan menyeimbangkan badan, tapi menurut Daffi sudah lumayan bagus progresnya. Dan jujur saja ia salut dengan semangat perempuan itu.

"Ngapain kamu kembali ke kamar ini lagi?" tanya Daffi setelah Navya duduk di kursi rodanya kembali.

Perempuan itu terlihat kaget dengan kehadiran Daffi yang tiba-tiba. "Tuan? Kok Tuan ada di sini?" Navya justru bertanya balik membuat Daffi mendengus malas.

"Saya yang nanya duluan."

"Maaf Tuan, tapi saya cuma mau mandi dan ganti baju karena barang-barang saya ada di kamar ini semua," jawab Navya jujur. Selain itu ia tidak mau Daffi melihat ia latihan jalan. Ia merasa malu.

"Lain kali jangan keluar dari kamar sebelum saya keluar atau saya suruh keluar. Mengerti?"

Navya mengangguk patuh.

I'm With You || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang