CHAPTER 21

560 39 12
                                    

Satu minggu sudah Navya tinggal di rumah mertuanya, satu minggu pula Daffi bolak-balik ke kantor-mansion-rumah utama setelah pulang kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu sudah Navya tinggal di rumah mertuanya, satu minggu pula Daffi bolak-balik ke kantor-mansion-rumah utama setelah pulang kerja.

Sebenarnya Sahara tidak masalah jika anak dan menantunya kembali ke rumah mereka karena kondisinya sudah lebih baik dan ia sudah mengikhlaskan almarhum suaminya. Tetapi yang namanya seorang anak pasti tidak akan tenang meninggalkan bundanya sendiri meski ada pelayan dan bodyguard yang mendampinginya.

"Dari mana kamu?"

Pertanyaan itu Navya dapat ketika ia masuk ke dalam kamar. Perempuan itu meringis pelan membalas tatapan datar suaminya yang. Navya lupa waktu. Ia keasikan bercerita dengan Sahara di kamar wanita itu dan lupa menyambut Daffi yang baru pulang dari kantor. Kalau bukan Ajeng yang memberi tahu, Navya tidak akan ingat.

Raut wajah pria itu tampak masam dan kesal. Hal itu membuat Navya merasa bersalah. "Maaf, Tuan. Tadi saya di kamar bunda dan keasikan cerita, jadi gak inget Tuan akan pulang," jawabnya pelan.

Perempuan itu maju menghampiri Daffi kemudian membantu melepas jas dan dasi yang melekat di tubuhnya. "Tuan mau mandi pakai air hangat atau air biasa?" tanyanya.

"Air biasa."

Navya mengangguk paham. "Saya siapkan sebentar."

"Cerita apa sama bunda?" Daffi duduk di tepian ranjang dan memperhatikan Navya yang meletakkan jas serta dasinya di keranjang pakaian kotor, meletakkan tas kantor.

"Cerita-cerita apa aja, masalah perempuan, kisah bunda waktu muda sama ayah, dan banyak lagi," jawab Navya dengan ceria. Senyum lembut terpasang di wajahnya.

"Saya?"

Navya mengernyitkan keningnya tidak mengerti lalu menatap Daffi. "Maksud Tuan?"

"Bunda gak ada cerita tentang saya?" ulang Daffi kepo.

Mendengar itu Navya membulatkan mulut lalu mengangguk. "Ada. Bunda juga ada cerita tentang Tuan," katanya jujur.

"Bunda cerita apa aja tentang saya?"

Navya tidak langsung menjawab. Perempuan itu memilih masuk ke dalam kamar mandi, menyiapkan air dan peralatan mandi untuk sang suami sebelum kembali ke luar menghadap Daffi yang tampak menunggu jawaban darinya.

"Bunda cerita aneh-aneh ya tentang saya?" Daffi menatap curiga istrinya.

"Bunda gak cerita aneh-aneh tentang Tuan, kok. Beliau cuma ceritain masa kecil Tuan, masa remaja Tuan sampai dewasa." Jawaban itu adalah jawaban yang paling aman menurut Navya. "Airnya udah saya siapin, Tuan bisa mandi sekarang."

Daffi mengangguk lalu bangkit. "Baju saya siapin juga," katanya sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

"Iya, saya siapin sekarang."

Beberapa menit setelah itu Daffi keluar dengan tubuh wangi dan fresh. Ia hampiri istrinya yang duduk di sofa menunggui dirinya selesai bersih-bersih.

I'm With You || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang