5

1.3K 134 48
                                    


•••

"Fab, tumben diem mulu. Fokus banget sama tuh film"

Lagi lagi Khalifah mendekatkan dirinya pada Fabiola saat mengatakan itu, padahal bicara dengan normal tanpa berdekatan pun tidak akan jadi masalah, tidak banyak orang yang memilih duduk disekitar mereka.

"Diem. Aku lagi mikir mau bersikap gimana didepan mama papa kamu."

Fabiola menatap sengit khalifah yang duduk di sebelah kanannya.

"Loh, daritadi mikirin itu toh, HAHAHAHAHAHHA."

"Lagian kenapa baru bilang sekarang si, khal. Tau gitu aku pake skincare si eunike dulu biar muka aku mulus."

"Sejak kapan kamu suka skincare-an gitu. Udahlah Fab, santai aja. Orang tua aku juga udah sering kuceritain tentang kamu kok" Enteng Khalifah sambil meletakkan kepalanya di bahu kanan sang gadis.

"Tukang omongin orang juga ya, kamu. Ini lagi ngapain si nempel-nempel."

"Ngantuk, Fab. Disini dingin banget jadi ngundang deh hawa hawa mau tidur. Udah gausah terlalu dipikirin, mama papa aku santai orangnya."

Benar saja, setelah mengatakan kalimat nya barusan, khalifah tertidur, untung saja film nya sedikit lagi akan habis, masih sekitar 30 menit lagi, jika tidak, mana bisa khal dibiarkan tidur seperti itu oleh Fabiola.

•••

"Kamu lagi pengen makan apa, Fab? Kamu aja yang nentuin tempat, ntar aku kabarin mama papa."

"Serius gapapa? Kamu aja yang nentuin. Aku kan ga tau makanan fav nya orang tua kamu. Takut salah ntar."

"Gapapa, mama papa aku pasti ngertiin kok. Aku jarang ke mall sini jadi kurang tau mana yang enak."

"Yaudah disana aja" Fabiola menunjuk salah satu restoran khas indonesia.

"Boleh, yuk."

Setelah memilih tempat duduk yang nyaman untuk 4 orang, mereka segera memanggil pelayan untuk menyiapkan beberapa makanan.

Untuk orang tua Khalifah, Khalifah lagi lagi meminta Fabiola yang memilih, entah mengapa, orang itu seperti yakin sekali dengan pilihan fab.

"Serius, khal. Aku gatau makanan kesukaan mama papa kamu apa. Ntar kalau salah terus mama papa kamu gasuka gimana?"

"Santai aja, fabiolaaaaku. Selera kamu emang mirip kok sama selera mama aku. Mereka juga pasti suka sama makanan disini. Kan rekomendasi dari kamu."

Setelah perdebatan singkat mereka mengenai menu apa saja yang akan dipesan, keduanya kembali terlarut akan obrolan ringan seperti biasanya.

5 Menit sebelum makanan di hidangkan, keduanya dikejutkan dengan kedatangan Mama dan Papa dari Khalifah.

Begitu keduanya sampai di meja tempat khal dan fab duduk, fab dan khal reflek berdiri untuk memberi salam.

Mama khalifah juga sudah memberikan isyarat ingin memeluk, khalifah yang mengerti pun dengan percaya diri melangkah maju untuk menggapai sang mama.

Tapi, siapa sangka, sosok yang pertama kali dipeluk oleh Mama khal saat itu bukanlah anaknya sendiri, tetapi fab.

"Aduh, anak cantik. Maaf ya mama bikin kalian nunggu, ya."

Fabiola yang disapa seperti itu hanya tersenyum lebar, tidak menyangka dirinya akan di peluk seperti itu oleh mama temannya.

"Selamat datang di Semarang, Tante." ucap Fab.

"Jangan tante, Sayang. Mama aja ih. Masa calon anak mamah manggilnya tante."

"Ngegas banget si mama, pah. Udah minta dipanggil mama aja." Khal menyauti pembicaraan antara mamanya dan fabiola yang akhirnya mendapatkan respon tertawa oleh papanya.

"Lagian kamu kalau ceritain dia semangatnya udah berasa mau kamu bawa ke KUA. Si Mama kan jadi ikutan semangat."

"Ma, Pa, Fab, ayo duduk dulu. Bentar lagi makanannya dateng."Ucap khal.

"Oh udah pesen? pasti anak mama yang cantik yang mesenin ya? Duh pengertiannya anak mama"

Padahal tadinya, yang duduk di samping fab adalah khal, tapi si mama dengan heboh meminta untuk bertukar. Jadilah fab dan khal duduk berhadapan sekarang.

"Jangan over gitu deh, ma. Ntar si fab takut tuh sama mama." sahut Papa khal.

"Jangan takut, sayang. Mama baik kok. Mama semangat aja pas tau khal mau ngenalin cewe. Sebelumnya gapernah soalnya."

"Emang khal gapernah punya pacar di SMA, ma?"Fabiola akhirnya bersuara.

"Pernah, tapi katanya gamau ngenalin cewe ke mama papa kalau dia nya belum niat serius. Makanya, mama papa langsung kesini pas dia cerita mau ngenalin cewe."

"Jadi, kalian udah pacaran berapa lama? dari awal masuk akademi?"

"Aku sama khal ga pacaran kok, ma. Temen deket aja, hehehe." Fabiola menjawab pertanyaan tadi dengan nada tak enak.

"Loh? belum toh? Khal kamu gimana sih, masa anak orang cantik begini kamu anggurin."

"Lagi nunggu waktu yang pas dulu kali mah, ngebet amat aku pacaran sama fab."

"Yaiyalah, orang mama papa aja udah restuin kok, masa kamunya ga berani seriusin fabiola."

•••

Setelah acara makan siang bersama, fab kira dirinya dan khal akan dipersilahkan untuk kembali ke Akademi, ternyata kedua nya diajak
untuk berkeliling mall terlebih dahulu, kalau kata mama nya khal sih :

"Temenin mama shopping dulu yuk, fab sayang. Mama pengen banget punya temen shopping tapi khal mana bisa ngertiin selera mama."

Akhirnya, mereka berkeliling mall cukup lama, hampir 2 jam, tidak hanya sang mama yang berbelanja, tetapi fab dan khal juga terkena imbasnya, fab bahkan sampai diberikan 4 paperbag belanjaan dari sang mama.

Sedangkan sang papa, hanya mengikuti kemana istri serta calon menantunya itu melangkah bersama khal dibelakang.

•••

Jujur aku tuh suka banget bacain momen sweet nya khalfab, tapi gatau kenapa masih kurang bisa buat bikin momen sweet buat mereka di cerita punya aku sendiri.

Maafin yaa kalau belum dapet feel gemesnya, ditunggu aja chapter-chapter selanjutnya!

Jangan lupa untuk selalu vote dan komen, hohoho.

Salam hangat,
penulis.

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang