15

1.6K 142 85
                                    


•••

2 minggu kemudian, tepatnya setelah drama mengenai sidang akhir telah mereka lewati dengan baik, sampailah mereka pada minggu-minggu tenang.

Mengapa disebut minggu tenang? Karena, minggu ini adalah waktu Taruna Taruni tingkat 4 diberikan waktu beristirahat dari segala kegiatan yang ada di akademi.

Saat ini pula, Taruna Taruni tingkat 4 tinggal menunggu jadwal kegiatan mereka selanjutnya, yaitu Latsitardanus, yang kabarnya akan dilaksanakan di Pulau Kalimantan, tepatnya Kalimantan Timur.

Untuk mengisi waktu berlibur mereka, Khal dan Fab diundang oleh sang Mama untuk berkunjung ke Jakarta, yang tentunya diiyakan oleh keduanya. Mereka akan berada di Jakarta kurang lebih 4 hari.

Sudah jadi rahasia umum bahwa saat ini, keduanya tengah menjalin hubungan. Lebih dari teman, tentunya.

Namun hal itu tidak terlalu mengejutkan penghuni akademi, bahkan sebelum keduanya resmi berpacaran pun, interaksi mereka sudah menunjukkan bahwa keduanya memang memiliki perasaan untuk satu sama lain. Keduanya saja yang seakan tidak menyadari hal tersebut.

Kembali ke topik sebelumnya, siang ini, tepat nya jam 2 siang , Fab dan Khal sudah berada di Bandara, lagi lagi mereka mendapatkan tempat duduk kelas bisnis untuk perjalanan kali ini, bedanya, bukan mama khal yang menyiapkan, kali ini, khal sendiri yang membeli tiket untuk mereka berdua.

Begitu sampai di ruang tunggu VIP, Fab segera menyuarakan rasa protesnya.

Mengapa juga mereka harus pergi menggunakan kelas bisnis, padahal, bagi fab pun, ekonomi tidak masalah, toh mereka hanya 1 jam lewat 5 menit berada di pesawat.

"Khal, kenapa repot-repot di kelas bisnis, sih. Padahal di ekonomi juga bisa, kita bentar doang loh di pesawatnya."

Mendengar protes-an tersebut membuat khal tertawa kecil, sudah menduga bahwa wanita itu akan protes begitu tahu khal memilih tempat duduk vip untuk mereka.

"Gapapa, fab. Biar kamu nya nyaman juga." Jawab khal sambil menepuk pelan kepala fab.

"Iya, tapi kan mahal khal, masa selisih harga kelas bisnis sama ekonomi aja sampe 5 juta. Sayang tau ga duitnya."

"It's ok, sayang. Kalau buat kenyamanan kamu, aku ga mikirin harus keluar biaya berapa pun."

Nahkan, Mama dan anak sama saja, kemarin sang mama juga berkata persis seperti itu saat fab mengeluh dirinya tidak enak jika harus membuat sang mama mengeluarkan terlalu banyak biaya.

"Yaudah deh, tapi tiket pulang aku yang bayar ya."

"Kamu udah jawaban aku apa, kan? No. Kamu cuma perlu habisin waktu kamu buat aku. Biar aku yang ngeluarin duit." Ucap khal sambil memperlihatkan kartu berwarna hitam ditangannya.

Fab yang melihat aksi pacarnya hanya terdiam.

Dasar, begini lah resiko pacaran sama anak tunggal kaya raya-batin fab.

Hampir 1 jam menunggu di ruang tunggu, terdengar pengumuman bahwa pesawat mereka sudah memasuki waktu boarding. Keduanya pun segera berjalan bersama kepintu boarding pesawat, tak lupa dengan tangan mereka yang bertautan.

•••

Begitu tiba di Bandara Seokarno Hatta Jakarta, keduanya langsung menuju ke tempat parkir dimana terdapat mobil milik khal yang telah terparkir disana.

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang