40

1K 164 48
                                    

Memories that stay forever.

•••

Pagi ini, seluruh Taruna Taruni Tk. IV tidak memiliki jadwal yang sibuk, lebih tepatnya, mereka tengah diberi waktu untuk bersenang-senang tanpa kegiatan sekarang.

Wisuda akan dilaksanakan 3 hari dari sekarang, dan lusa adalah hari dimana mereka akan melakukan Gladi untuk wisuda tersebut.

Untuk mengisi waktu berlibur ini, Fab dan Khal sepakat untuk pergi keluar kota bersama, ke Jakarta lebih tepatnya, sekedar untuk menghabiskan waktu bersama dengan Sang mama yang mulai cerewet karena kangen pada mereka, sekalian menjemput kedua orang tua Khalifah ke Semarang untuk menghadiri acara Wisuda nanti.

Walau hanya mendapat jatah 1 hari 1 malam untuk berlibur ke Jakarta, tak masalah untuk keduanya, toh tidak ada kendala apapun selama mereka menuju ke kota metropolitan tersebut.

Seperti biasa, yang mengurus transportasi untuk bepergian adalah Khalifah, bukan karena Fab ingin terima beres, tetapi pria tersebut sedari awal sudah mewanti-wanti Fab untuk tidak repot memikirkan masalah transportasi mereka.

Setidaknya, jika Khal yang mengurus, pasti pria itu akan memesan tiket dengan layanan terbaik untuk keduanya, hal itu tidak akan bisa di hentikan oleh Fab—setidaknya itulah yang Fab ketahui.

Di sisi lain, kini Khalifah sedang sibuk melakukan panggilan suara yang sepertinya, isi obrolannya terlihat sedikit serius—menurut penglihatan dari Gomgom.

"Oke. Pastikan malam ini lancar, ya." Ujar Khalifah sebelum benar benar mengakhiri panggilan suara tersebut.

Melihat Khal yang sudah selesai dengan handphonenya, Gomgom bangun dari posisi rebahan nya.

"Lancar apa, tuh? mau ngelamar si Fab, lo?"

"Kepo nya botak satu ini." Jawab Khal.

"Ngaca, khal. Pala lo juga masih botak, noh."

"Iya juga ya."

"Lo jadi mau ke JKT sore ini?" Tanya Gomgom.

"Jadi, udah beres prepare transport juga." Jawab Khal.

"Ini serius gue sama yuyun gaboleh ikut? tega banget."

"Ga. Ngapain juga gue ngajakin lo pada. Kalau lo mau balik JKT bayar tiket sendiri, noh. Modal dikit napa kalau mau ngenalin pacar ke ortu, tuh."

"Yeu, gue ga semiskin itu kali buat ngenalin yuyun ku sayang ke ortu, tapi kalau lo mau sedekah ke kita, ya Alhamdulillah."

"Alhamdulillah ndasmu, Gom."

As Always 🖤 is facetime you

Melihat nama kontak yang melakukan panggilan video padanya, Khal berjalan menuju kasur dan duduknya nyaman diatasnya, kemudian mengangkat panggilan video tersebut.

"Halo? sayang? kenapa?"

"Halo, Khal. Aku ganggu ya?"

"Ga, ga ganggu. Kenapa, sayangku?"

"Barusan ka Liqa nelfon aku, katanya dia gabisa datang di wisudaan kita nanti, ada jadwal dinas ke Kalimantan, katanya."

Rencana SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang